Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Vokalis Kangen Band, Andika Mahesa menceritakan pengalaman buruknya saat masuk dunia narkoba di masa lalu.
Mencoba dua jenis narkoba, yakni ganja dan sabu, Andika Mahesa memulai dunia kelamnya saat di kampung halaman, Bandar Lampung.
Saat pertama menggunakan ganja, Andika Mahesa cuma menerima demi mengimbangi tongkrongan.
Andika Mahesa ceritakan kisah hidupnya di acara Tonight Show Premiere yang dibawakan Vincent Rompies dan Desta.
"Apa, Dik, kenapa? Star syndrom? Kaget dengan kesuksesan?" tanya Vincent Rompies dikutip Grid.ID dari kanal Youtube TonightShowNet, minggu (25/4/2021).
"Kalau gue kenal ganja udah lama. Maksudnya kalau di Lampung itu, kalau nongkrong, memang pada saat itu, sudah waktu itu kan. Emang nerima aja. Ngimbangin gitu," papar Andika Mahesa menjawab pertanyaan Vincent Rompies.
Berberda dengan ganja, pria berjuluk Babang Tamvan ini justru mengenal sabu di Ibu Kota.
Andika Mahesa saat itu terpancing dengan orang lain yang memakai sabu sementara ia tidak patungan.
"Kalau sabu itu justru kenalnya di Jakarta," kata Andika Mahesa.
"Kenapa bisa nyoba sabu juga akhirnya?" timpal Desta.
"Karena dulu orang lihat pakai sabu, apa kita gak diajak kan. ‘Andika ah gak usah diajak gak ada duitnya.’ Jadi kalau bahasa kita ini patungan," ucap Andika Mahesa menyatakan.
Kemudian, dari situ timbulah rasa iri dalam diri Andika Mahesa yang mengakibatkannya balas dendam saat suatu hari mengantongi banyak uang.
Tak ragu merasa star syndrome, pelantun lagu 'Yolanda' ini di zaman itu memang sedang berada di puncak karier.
Baca Juga: Andika Mahesa Ungkap Mantan Istri Diamankan Kepolisian Bersama Buah Hatinya
"Jadi kalau patungan ini kita iri gitu lah, ya udah ngasih ganja aja, yang lain sabu. Karena gak bisa patungan."
"Nah pas masih di Jakarta, itu tadi star syndrom. Kaget gua punya uang, Apa yang gak punya tiba-tiba, beli beli beli, offside tahunya," imbunhya menyimpulkan.
Polisi menangkap Andika Mahesa dan rekannya di Kangen Band, Izzy, di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada 11 Maret 2011, terbukti dengan hasil laboratorim yang menunjukan dirinya positif ganja.
Keduanya sempat direhabilitasi selama dua bulan di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Kab. Bogor, sebelum akhirnya ditahan selama sepuluh bulan.
(*)