Selain itu, Frans juga membagikan informasi tentang bagaimana menangani black out seperti pengalamannya dulu.
"Karena Kami sudah dilatih dan masing-masing sudah dibekali lampu senter. Kalau black out kita langsung cari dimana saklar atau konverter itu kelebihan beban. Jadi dalam waktu singkat kami menemukan saklar itu dan everything is okay," kenang Frans.
"Kalau sedang menyelam kemudian black out yang jelas ada peralatan tidak berfungsi. Pada waktu black out power untuk menggerakkan kemudi mati, dan kemudi dalam posisi menyelamkan kapal tidak menjadi nol, jadi memungkinkan kapal itu meluncur ke perairan dalam," terang Frans.
Agar melalui kondisi tersebut, diperlukan upaya dari para awak kapal untuk bisa selamat.
"Kita menghembuskan tangki-tangki pemberat pokok yang terisi air laut nanti air akan terhembus dan kapal akan mendapatkan daya apung positif dan timbul," ujar Frans.
Frans pun dengan tegas membantah usia kapal bukan jadi faktor penyebab kecelakaan tersebut.
"Kalau usia kapal tidak (menjadi faktor penyebab) karena pada saat mau berlayar sudah harus melewati latihan-latihan dari satu sampai lima untuk penembakan torpedo," pungkas Frans Wuwung.
(*)