“Saat menyelam langsung hilang, ini yang akan diinvestigasi, setelah badan kapal bisa kita angkat,” lanjutnya.
Semenjak berita hilangnya Nanggala-402 hingga berita penemuannya, banyak netizen yang berspekulasi terkait penyebab dari tenggelamnya Monster laut itu.
Mulai dari kesalahan manusia, hingga ketidaklayakan kapal karena usianya yang sudah tua.
Kendati demikian, Yudo mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi lantaran faktor alam.
"Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini, saya berkeyakinan ini bukan human error, tapi lebih pada faktor alam,” ujar Yudo.
Pihaknya juga mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam karena adanya keretakan pada badan kapal, bukan karena ledakan atau semacamnya.
Hal ini terlihat dari bodi kapal yang terdeteksi hingga puing-puing yang mengapung ke permukaan.
Yudo mengatakan bahwa di kedalaman 700-800 meter, tekanan air laut sangatlah tinggi, hingga menyebabkan kapal terbelah menjadi 3 bagian.
"Berikut ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi 3 bagian," ujar Yudo dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021) dikutip dari Tribunnews.com.
(*)