Find Us On Social Media :

Bukan karena Human Error atau Mati Listrik, Ini Dugaan Awal Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402

By Citra Widani, Senin, 26 April 2021 | 13:36 WIB

Serpihan KRI Nanggala-402 yang ditemukan pada Minggu (26/4/2021).

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Bodi kapal selam, KRI Nanggala-402 akhirnya bisa ditemukan.

Dalam hal ini, KRI Rigel dan ROV kapal MV Swift Rescue milik Singapura berhasil menemukan bukti otentik.

Beberapa bodi kapal yang terekam yakni kemudi vertikal belakang, bagian luar badan, kemudi selam timbul, dan beberapa barang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK 11.

Mengacu pada penemuan-penemuan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang telah gugur.

Yudo juga memaparkan bahwa KRI Nanggala-402 tidak mengalami blackout atau mati listrik saat menyelam.

“Saat menyelam juga diketahui lampu menyala semua, artinya tidak blackout,” ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Nantinya, TNI dan pihak-pihak terkait akan berfokus pada penyelidikan hilangnya sinyal tak lama setelah kapal meminta izin untuk menyelam.

Baca Juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Kunjungi Rumah Keluarga Lettu Imam Adi, Salah Satu Awak Kapal KRI Nanggala 402 yang Sempat Tak Diperbolehkan Bertugas hingga Dikunci di Kamar oleh sang Putra

“Saat menyelam langsung hilang, ini yang akan diinvestigasi, setelah badan kapal bisa kita angkat,” lanjutnya.

Semenjak berita hilangnya Nanggala-402 hingga berita penemuannya, banyak netizen yang berspekulasi terkait penyebab dari tenggelamnya Monster laut itu.

Mulai dari kesalahan manusia, hingga ketidaklayakan kapal karena usianya yang sudah tua.

Kendati demikian, Yudo mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi lantaran faktor alam.

"Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini, saya berkeyakinan ini bukan human error, tapi lebih pada faktor alam,” ujar Yudo.

Pihaknya juga mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 tenggelam karena adanya keretakan pada badan kapal, bukan karena ledakan atau semacamnya.

Hal ini terlihat dari bodi kapal yang terdeteksi hingga puing-puing yang mengapung ke permukaan.

Baca Juga: Dedikasikan Hidupnya untuk Bangsa, Mayor Wisnu Subiyantoro yang Jadi Awak Kapal KRI Nanggala-402 Tak Pernah Absen untuk Kumpul Keluarga Usai Bertugas

Yudo mengatakan bahwa di kedalaman 700-800 meter, tekanan air laut sangatlah tinggi, hingga menyebabkan kapal terbelah menjadi 3 bagian.

"Berikut ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi 3 bagian," ujar Yudo dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

(*)