Peneliti telah sedikit banyak menemukan fakta tentang reinfeksi Covid-19 ini.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Ternyata infeksi ulang bisa terjadi hanya dalam kurun waktu 48 hari antara tes positif pertama dan kedua yang dilakukan pasien.
Meskipun antibodi virus corona disebut bisa bertahan tiga bulan, tapi peneliti berulang kali mengatakan bahwa belum cukup bukti untuk menjelaskan seberapa baik antibpodi Covid-19 dan berapa lama melindungi tubuh pasien.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19 untuk Kedua Kalinya Bisa Timbulkan Gejala yang Lebih Parah, Benarkah Demikian?
Pada beberapa laporan, ada orang yang dinyatakan Covid-19 dua kali bisa memiliki kasus yang lebih ringan atua tanpa gejala.
Artinya, infeksi yang pertama mungkin memberikan beberapa perlindungan kekebalan.
Tapi, lagi-lagi ini masih perlu diteliti.
“Reinfeksi sangat penting untuk membangun sistem kekebalan kita. Tapi seperti apa pun, ketika cukup banyak orang yang terpapar ulang, akan ada kasus langka di sana-sini, di mana seseorang itu bisa saja lebih sakit ketika terinfeksi untuk kedua kalinya," kata Asisten profesor epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Michael Mina.
Studi baru menekankan bahwa kekebalan terhadap Covid-19 tidak menjadi jaminan, bahkan untuk orang yang sudah pernah terpapar.
Infeksi ulang mungkin saja terjadi dan potensi ini tetap harus diwaspadai.
Yang terpenting, tetap patuhi protokol kesehatan secara ketat.
(*)