Menjelang akhir usia 20 tahun, tak sedikit orang yang merasa khawatir apabila masih berstatus melajang.
Apalagi, jika teman-teman sebaya sudah banyak yang menikah atau bahkan memiliki anak sebelum berusia 30 tahun.
Belum lagi mengingat tekanan sosial dari orang-orang sekitar serta munculnya peringatan akan mitos-mitos tentang pernikahan di usia lebih dari 30 tahun yang mengerikan.
Tentunya, hal-hal ini bisa membuat kita semakin stress dan khawatir dengan status melajang di usia 30 tahun.
Walaupun wajar apabila kamu merasa seperti itu, penting untuk kamu ingat bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang sederhana.
Faktanya, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan mulai dari fisik, mental, hingga keuangan demi kehidupan pernikahan yang berkualitas.
Seperti dikutip dari laman BKKBN, berdasarkan ilmu kesehatan umur ideal yang matang secara biologis dan psikologis adalah 20 sampai 25 tahun bagi wanita dan umur 25 sampai 30 tahun bagi pria.
Permasalahan mencari pasangan pun tidak akan lagi sama seperti di usia 20 tahun karena kamu harus lebih serius dan selektif.
Melansir dari Kompas.com, berikut ini adalah alasan mengapa kamu tidak perlu khawatir apabila masih melajang di usia 30 tahun.
Sulit punya anak
Salah satu mitos mengerikan yang dilontarkan orang-orang apabila seseorang masih melajang di usia 30 tahun adalah sulitnya mendapatkan keturunan.
Faktanya, hal ini tidak benar karena mudah atau sulitnya keturunan ditentukan oleh kualitas sistem reproduksi individu.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Kamu Sulit Punya Anak, Apa Aja?
Tak diinginkan
Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain apabila kamu masih melajang di usia 30 tahun dan menganggap tidak ada yang menginginkan dirimu.
Ingatlah bahwa orang yang menikah di usia muda pun tidak selalu bahagia, bahkan tidak sedikit yang memilih untuk bercerai.