Find Us On Social Media :

Gilang Dirga Pamer Foto Punggung Merah Habis Kerokan, Alih-alih Menyembuhkan Ternyata Ini Bahaya Kerokan!

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 27 April 2021 | 11:36 WIB

Karena jadwal yang padat selama bulan Ramadan, Gilang Dirga sampai harus mengalami masuk angin.

Masuk angin memang kerap digunakan masyarakan Indonesia untuk menggambarkan kondisi tubuh yang sedang tidak sehat tanpa penyebab yang jelas.

Kalau sudah begini, biasanya kerokan dipilih sebagai solusi pengobatan untuk menyembuhkannya.

Dan semakin merah goresan di punggung, maka dipercaya semakin banyak angin yang keluar dari dalam tubuh.

Sayangnya, dalam ilmu kesehatan, pernyataan ini tidak benar.

Melansir Kompas.com, menurut Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM & H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., garis-garis merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.

Goresan merah tersebut rupanya dampak dari pecahnya pembuluh kapiler di tepi yang berada di kulit.

Baca Juga: Wulan Guritno Ternyata Pengagum Kerokan, Bahaya Enggak Sih Buat Kesehatan? Ini Faktanya

Bahkan, orang yang sehat-sehat saja pun kulitnya bisa memerah seperti pada orang yang masuk angin apabila dikerok.

Selain itu, dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, metode pengobatan ini ternyata tidak terbukti dapat menyembuhkan masuk angin.

Alih-alih menyembuhkan, kerokan justru dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya seperti yang dikutip dari Sonora.id berikut ini.

Menyebabkan memar

Bahaya kerokan yang pertama adalah menimbulkan memar pada kulit yang ditandai dengan goresan-goresan merah.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit yang pecah.

Baca Juga: Baru Tahu Orang Indonesia Obati Masuk Angin Pakai Kerokan, Dirut Rumah Sakit Korea Selatan Syok Sekaligus Takjub: Bagaimana Bisa Simetris Begini?  

 

Memicu luka hingga berdarah

Tekanan berlebihan pada kulit saat kerokan tak hanya membuat pembuluh darah pecah, melainkan juga pendarahan minor.

Untuk itu, metode ini tidak boleh dilakukan dengan asal karena dapat menyebabkan keluhan baru.

 

Memicu penularan penyakit

Jika kulit sampai mengeluarkan darah karena kerokan, hal ini dapat membuka kesempatan terjadinya infeksi yang menular melalui darah.

Apalagi jika koin atau alat yang digunakan ternyata tidak steril dan telah digunakan lebih dari satu orang.

Adapun beberapa penyakit yang bisa menular melalui darah di antaranya infeksi, HIV, Hepatitis B dan C serta virus Zika.

(*)