Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Hingga saat ini, kanker serviks masih menjadi momok nyata yang menakutkan bagi wanita Indoneisa.
Bagaimana tidak? Jenis kanker ini masih berada di peringkat kedua sebagai kasus kanker yang paling banyak diderita wanita Indonesia setelah kanker payudara.
Kanker serviks sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang leher rahim wanita karena disebabkan infeksi human pappilomavirus atau HPV.
Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2020, angka kematian karena kanker serviks meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2018 dan membunuh 57 wanita Indonesia setiap harinya.
Bahkan, virus HPV yang menyebabkan kanker serviks ini kebanyakan menginfeksi wanita ketika mereka berada dalam usia produktif yaitu 21-45 tahun.
Hal ini menjadi miris, sebab kanker serviks sebenarnya sangat bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV sejak dini.
“Peningkatan angka kematian akibat kanker serviks sebanyak 15% menunjukkan bahwa masih banyak perempuan Indonesia belum mendapatkan perlindungan kanker serviks dengan vaksinasi HPV. Padahal, usia produktif merupakan usia yang rentan.”
Demikian yang disampaikan dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG dalam sebuah kesempatan Webinar “Girl Power: Living Life to The Fullest” yang diadakan oleh Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dan dihadiri Grid.ID pada Selasa (27/4/2021).
Lebih lanjut, dr. Maria mengatakan bahwa vaksinasi HPV sudah dapat memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun.
Meski demikian, ia sangat menganjurkan orangtua untuk segera memberikan anak-anaknya vaksinasi HPV sejak usia dini.
Alasannya, vaksinasi HPV ini bekerja lebih efektif pada seseorang yang belum melakukan kontak seksual pertama.
Pada kesempatan yang sama, dr. Venita Eng, M.Sc selaku perwakilan dari KICKS juga menyebutkan bahwa bagi seseorang yang belum aktif secara seksual, vaksinasi HPV efektif dalam memberikan perlindungan hingga lebih dari 90 persen.
“Ada penelitiannya kalau keefektifan vaksinasi HPV jauh lebih tinggi pada orang yang belum berhubungan seksual yaitu sekitar 80-90 persen atau bahkan melebihi 90 persen,” jelas dr. Venita.
Namun, ini bukan berarti vaksinasi HPV tidak bisa melindungi mereka yang sudah aktif secara seksual karena perlindungannya masih sekitar 60 persen.
“Masih bermanfaat tapi tidak sebesar pada orang yang melakukan vaksin sebelum kontak seksual pertama. Makanya disarankan vaksinasi HPV sedini mungkin,” lanjut dr. Venita.
Apalagi, pada anak usia 9-13 tahun, vaksinasi HPV cukup diberikan dua kali saja yaitu pada 0 bulan dan 6 bulan karena antibodi yang bekerja masih sangat baik.
Sedangkan untuk usia 13 tahun ke atas butuh perlindungan setara tiga kali vaksin yaitu pada 0 bulan, 2 bulan, dan 6 bulan.
Selain itu, vaksinasi HPV juga tidak hanya ditujukan untuk wanita saja melainkan juga pria karena pada umumnya infeksi HPV bisa terjadi pada siapa saja.
Sebagai informasi, infeksi HPV pada pria bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari kutil kelamin hingga kanker testis dan kanker anus.
Dan pada wanita yang terkena kanker serviks karena HPV, kanker bisa menyebar ke seluruh organ tubuh lainnya seperti usus dan paru-paru. (*)