Grid.ID - Harian Kompas bersama IESR (Institute for Essential Services Reform) mengadakan acara soft launching virtual dan bedah buku Jejak dan Langkah Energi Terbarukan Indonesia.
Acara tersebut berlangsung secara virtual melalui Zoom dan live streaming YouTube Harian Kompas pada Selasa (27/4/2021)
Pemerintah Indonesia turut berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca lewat penandatanganan Perjanjian Paris 2015.
Dalam Rencana Umum Energi Nasional, peran energi baru dan terbarukan ditingkatkan menjadi 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
Di satu sisi, peran batubara dan minyak bumi dikurangi.
Buku Jejak dan Langkah Energi Terbarukan Indonesia mengupas dengan gaya jurnalistik tentang upaya Pemerintah Indonesia mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan.
Berbagai kendala, tantangan dan solusinya dikupas dalam buku ini.
Termasuk praktik-praktik pengembangan energi terbarukan di masyarakat.
Buku ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa jalan panjang energi terbarukan di Indonesia perlu gebrakan yang progresif, komitmen dan kepempimpinan yang kuat.
Webinar tersebut dihadiri juga oleh sejumlah pembicara untuk sesi diskusi, Ketua Tim Penulis Buku–Wartawan Harian Kompas Aris Prasetyo, Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, Anggota Dewan Energi Nasional RI Satya Widya Yudha, serta penanggap aktif dari Yayasan Hivos dan Yayasan Rumah Energi. (*)