Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Kita kerap membeli banyak barang yang tak dibutuhkan hanya karena 'lapar mata'.
Kebiasaan tersebut termasuk tindakan buruk yang dihindari orang kaya.
Sayangnya, masyarakat kelas menengah dan kelas miskin kerap melakukan tindakan tersebut saat memiliki banyak uang.
Dilansir dari Business Insider, Tom Corley, seorang akuntan publik bersertifikasi dan perencana keuangan bersertifikasi, telah melakukan penelitiannya untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.
Tom Corley melakukan studinya selama 5 tahun terhadap 233 orang kaya dan 128 orang miskin.
Hasil dari studinya itu menunjukkan bahwa yang menjadi penyebab dari kesuksesan, kekayaan, dan posisi di kelas miskin atau kelas kaya adalah kebiasaannya.
Ada beberapa kebiasaan buruk yang dihindari oleh orang kaya.
Misalnya saat seperti membeli barang secara emosional.
Ketika mengunjungi toko lalu melihat sebuah baju yang cantik, biasanya kita cenderung akan membeli barang tersebut.
Bahkan, pembeliannya bisa jadi dilakukan dengan berutang jika harganya dibanderol mahal.
Namun jika tidak terlalu mahal, tetap saja 'lapar mata' itu akan menghabiskan tabunganmu.
Selain membeli barang secara emosional, membeli secara spontan juga kebiasaan buruk.
Padahal, membeli barang dengan spontan adalah kebiasaan buruk yang dihindari orang kaya.
Contoh mudahnya adalah ketika kita membeli ke supermarket dan akan membayar di kasir, biasanya banyak barang-barang di dekat loket pembayaran.
Mengapa banyak barang-barang eceran yang diletakkan di dekat kasir?
Hal itu rupanya sudah diketahui oleh para pemilik supermarket karena manusia cenderung suka membeli barang secara impulsif.
Saat kita melihat barang di dekat kasir, otomatis kita akan mudah tergiur dan membelinya dengan spontan.
Belum lagi banyaknya promo yang kerap ditawarkan oleh para penjaga kasir.
Nah, dua kebiasaan yakni membeli barang secara emosional dan spontan adalah hal-hal yang dihindari oleh orang kaya.
Justru orang kaya akan lebih perbanyak tabungan mereka dibanding membelanjakan uangnya.
Jadi, hindari kebiasaan buruk dengan melakukan belanja secara impulsif agar kantongmu tidak terkuras habis, ya.
Maka dari itu, penting untuk membuat alokasi tabungan agar uangmu bisa tersimpan rapi di rekening bank atau instrumen investasi tertentu.
(*)