Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Betrand Peto mengaku sedih melihat perjuangan ayah angkatnya, Ruben Onsu yang berkerja keras demi keluarga.
Dalam kanal Youtube The Onsu Family pada 30 April 2021, putra sulung Ruben Onsu itu menunggu ayahnya yang akan berangkat syuting malam hari.
"Kita bisa tahu, perjuangan seorang ayah itu nggak gampang banget," kata Betrand.
Sambil menunggu Ruben yang sedang beristirahat sebelum berangkat kerja, Betrand menceritakan bahwa ia punya kebiasaan untuk memberikan semangat kepada Ruben Onsu melalui voice note atau video call.
Dia juga menunjukkan foto-foto video call sewaktu dia masih di NTT.
"Ini foto video call Onyo sama ayah waktu masih di NTT," ucap Betrand.
Setelah itu, menuju waktu kerja Ruben, Betrand pun membangunkan sang ayah agar bersiap-siap berangkat kerja.
Baca Juga: Betrand Peto Bongkar Sikap Kakak dan Adiknya Ketika di NTT: Kenapa Onyo Nggak Disapa?
Ruben yang terbangun kemudian mencium kening kedua anaknya, Thalia dan Thania, serta istrinya, Sarwendah.
Kemudian Betrand mengantar Ruben hingga ayahnya pergi syuting.
Dengan manisnya, Betrand pun mengucapkan kata sayang kepada sang ayah.
"I love you so much," ucap Betrand kepada Ruben Onsu.
Selain itu, Onyo, panggilan akrabnya itu, juga memberikan semangat pada Ruben yang akan segera berangkat syuting.
"Semangat ayah," katanya lagi.
Seperti yang diketahui bahwa awal mula Betrand Peto diangkat menjadi anak Ruben Onsu adalah karena videonya yang sedang menyanyi viral di media sosial.
Betrand lantas diundang ke Jakarta untuk datang ke acara talk show yang dipandu oleh Ruben.
Jatuh hati pada karakter Betrand Peto, Ruben dan Sarwendah pun akhirnya mengangkat Betrand sebagai anak secara resmi.
Sebelum seperti sekarang ini, anak yang kerap disapa Onyo itu menjalani kehidupan yang sederhana.
Selain bersekolah, Onyo kerap membantu oma dan opanya untuk mencari nafkah dengan berjualan kue keliling.
Berbeda dengan kakak perempuan dan adik laki-lakinya, Onyo tak tinggal bersama ayah dan ibu dan tinggal bersama dengan oma dan opanya.
(*)