Grid.ID - Sebanyak 12 tentara khusus yang tergabung dalam Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) diisukan tumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Isu Denjaka bakal menumpas KKB di Papua yang dinyatakan sebagai teroris oleh pemerintah ramai beredar di media sosial (medsos).
Kabar solah Denjaka bakal menumpas tuntas KKB berseliweran salah satunya di Twitter baru-baru ini.
Topik tentang Denjaka bahkan sempat menjadi trending topik Twitter, pada Minggu (2/5/2021).
Seperti postingan tentang Denjaka juga dibagikan pemilik akun @H4l1mun_D1n61n pada Sabtu (1/5/2021) berikut ini.
"Pasukan elit angkatan laut DENJAKA sudah sampai di tanah Papua. Kekuatan 1Denjaka = 12 orang. Mempunyai kekuatan misterius yang bikin angkatan laut Amerika gemetaran," tulis akun tersebut.
Menurut cuitan akun tersebut, sedikitnya 12 tentara khusus yang tergabung dalam Denjaka telah tiba di tanah Papua.
Denjaka dikabarkan telah tiba di Papua untuk menumpas KKB, Korps Marinir beri penjelasan.
Baca Juga: 5 Fakta Denjaka, Hantu Laut Indonesia yang Punya Kekuatan Sebanding Ratusan Orang
Melansir dari laman Kompas.com, Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Kolonel Marinir Gugun Saeful Rachman memberikan bantahan.
"Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka TNI AL itu kan pasukan elite, itu latihan dan pergerakannya tidak dipublikasikan," kata Gugun, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (2/5/2021) pagi.
Gugun membantah adanya kegiatan operasional Denjaka ke Papua.
"Iya (hoaks), sejauh ini kami belum mendapat konfirmasi kalau (Denjaka) ke Papua. Yang mengetahui kegiatan Denjaka itu hanya parajurit dan gusti Allah yang maha tau," ujar Gugun.
Hal tersebut senada dengan penjelasan Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono.
"Hoax mas. Denjaka pasukan siluman, tidak gembar-gembor dan tidak akan diinformasikan. Pasukan amat terpilih dari Kopaskan dan Taifib, diseleksi lagi menjadi Denjaka," terang Julius.
Dijuluki pasukan siluman, lantas apa itu Denjaka?
Melansir dari laman Tribunnews.com, Denjaka merupakan pasukan khusus yang dibentuk oleh TNI AL.
Denjaka berasal dari personel terbaik yang sudah bertugas di satuan pasukan khusus TNI AL, yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).
Eksistensi Denjaka sebagai satuan antiteror TNI aspek laut dimulai sejak diterbitkannya Surat Keputusan KSAL No.Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.
Dalam berbagai atraksi di luar negeri, kemampuan mumpuni Denjaka kerap membuat gentar pasukan khusus lainnya termasuk, Navy SEAL dari Amerika Serikat (AS).
Para personel Denjaka biasa melakukan latihan seperti, menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan.
Mereka juga terlatih berenang di laut dengan jarak jauh dan menyelam ke dasar laut.
Nama "Detasemen Jala Mangkara" mulai resmi dipakai sejak keluarnya Surat Keputusan KSAL No.Kep/42/VII/1997 tertanggal 31 Juli 1997.
Pasukan khusus TNI AL dari Denjaka juga sempat diterjunkan langsung untuk mencari korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Dengan kemampuannya yang mumpuni, Denjaka tak perlu waktu lama untuk menemukan serpihan pesawat di dasar laut meski dalam kondisi hujan lebat sekalipun.
(*)