Find Us On Social Media :

Perempuan Pengirim Sate Beracun Ditangkap Polisi, Terbongkar Fakta dan Sosok Mengejutkan Dibaliknya

By None, Senin, 3 Mei 2021 | 10:53 WIB

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul dan ayah korban.

Grid.ID - Kasus sate beracun yang bikin geger akhirnya terungkap. 

Pelaku ditangkap polisi dan kini sudah diamankan.

Kasus berawal saat driver ojek online yang mendapat order secara offline untuk mengantarkan paket makanan berisi sate lontong ke seorang pria.

Pengirim paket itu sendiri adalah seorang perempuan berusia muda.

Ternyata penerima tidak ada di tempat sehingga meminta driver ojek online untuk dia saja.

Sesampainya di rumah, sate lontong itu dimakan satu keluarga.

Nahas, bocah 8 tahun menjadi korban tewas, sementara istri driver ojol berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Perempuan Pengirim Sate Beracun hingga Tewaskan Anak Driver Ojek Online, Sampai Ucapkan Kalimat Ini

Paket makanan itu diketahui ditujukan pada pria bernama Tomi di daerah Bantul.

Namun ternyata, sate tersebut ternyata mengandung racun Potasium Sianida.

Paket yang semula ditujukan untuk menghabisi Tomi, salah sasaran dan malah menewaskan putra dari pengemudi ojol, Naba Faiz Prasetya alias NFP (8).

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah berinisial NFP (8) meninggal dunia setelah menyantap sate yang dibawa oleh Bandiman, ayahnya, Minggu (25/4/2021).

Sate yang dibawa Bandiman tersebut pemberian sosok perempuan misterius yang memesan jasa pengiriman secara offline.

Perempuan misterius tersebut meminta Bandiman mengirimkan makanan ke Bangunjiwo, Kasihan, Bantul kepada seseorang berinisial T.

Dikutip TribunJakarta dari TribunJogja rupanya Tomi bukanlah orang sembarangan.

Selidik punya selidik, Tomi yang jadi target paket sate dicampur Potasium Sianida ternyata anggota polisi.

Tomi adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Baca Juga: Hobi Ngelayap saat SMP hingga Kena Amuk sang Ayah, Sule Akui Pergaulannya Dulu Brutal, Suami Nathalie Holscher: Sampai Disiksa Pakai Lidi Tiga

Pangkatnya Aiptu dan sudah menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.

Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribunjogja, Minggu (2/5/2021).

Ia menjelaskan, T berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.

Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani.

Saat ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum memastikan lebih lanjut.

"Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya," kata Timbul.

Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior di reskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

Namun demikian, Timbul belum memastikam sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Baca Juga: Kini Jadi Nyonya di Istana Pangeran Cendana, Mayangsari Tunjukkan Menu Buka Puasa Mewah dengan Takjil Melimpah Bareng Bambang Trihatmodjo dan Anak Gadisnya, Netizen : Berbukanya Orang Kaya

Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran dan menelan korban bocah berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta.

"Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," pungkasnya.

Kepolisian mengungkapkan, hasil pemeriksaan laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan DIY, bumbu sate tersebut positif mengandung racun potasium sianida.

"Hasil laboratorium, iya, positif sianida. Racunnya potasium sianida," kata Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, Sabtu (1/5/2021).

Penelusuran di wikipedia, potasium sianida biasa disebut juga dengan kalisium sianida.

Ini adalah senyawa kimia dengan rumus (KCN).

Garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula, dan sangat larut dengan air.

Menurut Wachyu, racun jenis ini mematikan.

Terlebih, apabila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Ia menyebutkan, beberapa contoh yang menyerupai ada dalam kandungan potas.

Racun ini biasa digunakan untuk racun ikan.

Meski kandungannya mematikan, kata dia, racun potasium sianida bisa didapat dengan mudah.

Bahkan, dijual bebas juga secara online.

"Racun sianida ini juga dijual on-line, banyak. Dijual secara bebas," kata dia.

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi enggan memberikan keterangan secara gamblang.

Baca Juga: Tersindir dengan Ucapan Psikolog Soal Artis yang Hobi Pamer Kekayaan, Maia Estianty: Gue Gak Mau Bilang Diri Gue Kaya, Di Atas Langit Masih Ada Langit

Namun ia menyebut perempuan misterius yang diamankan sesuai dengan keterangan saksi.

"Tunggu besok ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman,"katanya singkat, Minggu (02/05/2021).

Ia pun enggan menyebutkan dimana perempuan misterius tersebut diamankan.

"Ya tunggu besok,"sambungnya.

Kendati demikian ia memastikan identitas perempuan tersebut sudah dikantongi.

Pihaknya pun akan segera menyelenggarakan konferensi pers terkait kasus sate beracun tersebut.

"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers), sekitar jam 09.00 atau 10.00,"ujarnya.

 Baca Juga: Target Pembunuhan Paket Sate Beracun di Yogyakarta Bukan Orang Sembarangan, Inilah Sosok Tomi, Polisi Berpangkat Aiptu yang Dikenal Ramah dan Berprestasi

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengirim Sate Lontong Beracun Akhirnya TERUNGKAP, Targetnya Polisi Penyidik Senior,