Yup! Orang Cona jaman dahulu diketahui mengenakan campuran bahan putih telur, lilin lebah, permen Arab dan gelatin untuk mewarnai kuku.
Seperti yang kita tahu, penggunaan telur hingga gelatin memang biasa digunakan untuk pembuatan kue atau bahan makanan ya, hehehe.
Nah tidak hanya itu aja, mereka juga mencampurkan resep-resep bahan alami, seperti anggrek, mawar, bahkan tawas.
Kemudian, cat kuku berkembang pada saat dinasti Choi 600 sebelum masehi dengan hiasan emas dan perak di kuku mereka.
Sedangkan perkembangan cat kuku di Mesir, orang-orang di sana mengenakan cat kuku dengan warna merah kecokelat-cokelatan.
Baca Juga: Diklaim Halal, 8 Kutek Ini Aman dan Bisa Dipakai Solat. Sudah Coba?
Bahkan, mereka mempercayai warna cat kuku adalah lambang dari strata mereka.
Kelas atas memakai warna merah yang kuat, sedangkan kelas bawah malah hanya memakai warna pucat.
undefinedCleopatra dan Neferity mengenakan cat kuku merah
Pada saat itu, Cleopatra mengenakan warna merah kuat dan Nefertiti warna merah ruby.
Sedangkan, pada abad ke 19, penduduk asli Amerika mengenakan cat kuku dengan mengenakan selembar kain dan minyak untuk memoles kukunya.
Baca Juga: Diklaim Halal, 8 Kutek Ini Aman dan Bisa Dipakai Solat. Sudah Coba?
Hal ini dilakukan agar kukunya terlihat berkilau dan berwarna merah.
Mereka juga menambahkan bubuk dan krim untuk memberikan warna lain sebelum memoles kukunya dengan kain dan minyak. (*)