Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Gegara sakit hati ditinggal menikah, seorang perempuan berinisial NA (25), warga Majalengka, Jawa Barat, membuat anak dan istri ojek online jadi korban atas tindakan kejinya.
Dilansir dari Kompas.com, seorang anak dan istri dari ojek online di Bantul, Yogyakarta, harus menjadi korban sebuah pembunuhan berencana.
Tukang ojek online bernama Bandiman, mengonfirmasi soal kronologis yang dialaminya.
Bandiman yang tengah beristirahat di sekitar Masjid di daerah Gayam, Yogyakarta, mendadak didatangi seorang perempuan yang memintanya untuk mengantar sebuah paket.
Bandiman akhirnya mengantarkan paket tersebut ke rumah seorang pria yang menjadi target pembunuhan NA.
Setibanya di tempat tujuan, T, justru tidak di rumah dan menolak menerima paket tersebut.
T mengatakan bahwa tidak mengenal pengirim dari bungkusan tersebut.
Alhasil, Bandiman harus membawa bungkusan tersebut untuk jadi makanan berbuka bersama keluarga.
Sesampainya di rumah, sate tersebut dimakan oleh keluarganya.
Namun naas, anak Bandiman, Naba, dan istrinya mengalami mual-mual.
Dari kejadian tersebut, anak Bandiman, Naba, harus meninggal dunia usai mendapat penanganan dari medis.
Rupanya, bungkusan sate yang dimakan oleh keluarga Bandiman sudah ditaburi racun oleh tersangka NA.
Dilansir dari Tribunnews.com, kandungan racun yang ada pada bumbu sate adalah kalium sianida (KCN).
Sudah jadi pembunuhan yang direncanakan, racun sianida tersebut sengaja ditaburkan oleh NA ke dalam sate yang akan diberikannya kepada T.
Racun sianida tersebut oleh NA dibeli lewat online.
Bahkan, racun sianida yang menewaskan keluarga Bandiman sudah dibeli NA sejak tiga bulan yang lalu.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menuturkan bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.
Tak heran jika pembelian racun sianida dilakukan lewat online.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana. Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu," ujar Rudy.
Tak hanya itu, rencana NA yang mengirim bungkusan sate lewat ojek tanpa aplikasi dinilai Rudy sebagai taktik yang aman.
"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan," pungkas Rudy.
(*)