Anaknya terancam hukuman mati, ayah tersangka sate beracun, yakni Maman (45) mengaku pasrah.
Melansir dari laman Tribun Bogor, kesaksian ayah pengirim sate beracun terungkap saat ditemui di kediamannya yakni Buniwangi, Kecamatan Palasan, Kabupaten Majalengka.
"Suka pulang ke rumah. Kelakuan di rumah pendiam, jarang cerita apa pun, terutama asmara juga tidak," ujar Maman.
Selain itu, Maman mengaku anaknya sudah 10 tahun pamit untuk bekerja sebagai pedagang ke Bantul, Yogyakarta.
"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul. Setelah lulus SMP, pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," ucapnya.
Maman tampak pasrah saat tahu putrinya terancam hukuman mati lantaran ulahnya.
(*)