Find Us On Social Media :

Bantu Masyarakat yang Rentan Terdampak Pandemi, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Menyerahkan Bantuan 1.400 Paket Sembako

By Grid, Rabu, 5 Mei 2021 | 12:15 WIB

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyerahkan bantuan paket sembako

Grid.ID - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyerahkan bantuan berupa 1.400 paket sembako dan buku kepada beberapa kelompok masyarakat paling rentan yang terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan disalurkan secara terpisah dalam satu pekan ini.

Hari Selasa, 4 Mei 2021, Yayasan DKK menyerahkan bantuan sembako sebanyak 250 paket kepada warga kampung Sitanala, Kelurahan Karang Sari Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho kepada Jamin, Ketua RW 13 Kampung Sitanala Kel Karangsari, Kec Neglasari, Kota Tangerang Selanjutnya, bantuan langsung disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

"Sumbangan berupa sembako ini berasal dari pembaca Kompas yang menyalurkannya melalui DKK. Kami hanya sebagai talang kepedulian pembaca Kompas terhadap saudara-saudara di Kampung Sitanala yang membutuhkan, terutama selama pandemi Covid 19," kata A Tomy Trinugroho, Ketua Yayasan DKK menjelaskan.

Jamin menyampaikan rasa terima kasih kepada para pembaca Kompas yang menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan donasi berupa paket bantuan bahan kebutuhan pokok di masa sulit ini.

"Bantuan dari pembaca Kompas melalui Yayasan DKK ini sangat membantu bagi warga di Kampung Sitanala saat ini. Bantuan sembako nantinya diperuntukkan kepada warga lanjut usia dan yatim piatu yang ada di sini," ujar Jamin.

Baca Juga: Yayasan DKK dan Polsek Tanah Abang Salurkan Bantuan Bahan Pokok

Kampung Sitanala dulu dikenal sebagai “kampung kusta” karena kampung itu awalnya dihuni oleh para penyintas kusta yang telah menyelesaikan perawatan di Rumah Sakit Sitanala.

Penyintas yang berasal dari berbagai daerah itu sebagian memilih tinggal di lahan di belakang RS Sitanala. Tempat tinggal mereka kemudian disebut kampung Sitanala.

Sebagian penghuni kampung itu dulu mengalami diskriminasi lantaran pernah mengidap kusta.

Seiring waktu diskriminasi terhadap mereka memudar.