Grid.ID - Kasus kelumpuhan seorang guru bernama Susan Antela (31) usai divaksin Covid-19 memasuki babak baru.
Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus atas kasus ini.
Ujat Sujatno (57), ayah Susan Antela di Cisolok Sukabumi, sangat berterima kasih kepada PresidenJokowi.
Susan merupakan warga Kampung Pasir Talaga RT 03/06, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Setelah divaksin, Susan Antela mengalami kelumpuhan dan sempat mengalami gangguan penglihatan.
Ujat berterima kasih karena Jokowi telah memberikan bantuan untuk putrinya yang disampaikan melalui Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Ustaz Solmed Ngaku Bangkrut, Demi Menyambung Hidup Suami April Jasmine Jual Mobil Hingga Face Shiled
Ujat mengatakan, bantuan dari Presiden ini akan dipakai untuk berobat jika berupa uang tunai.
Diketahui, ia belum membuka bantuan tersebut.
"Terima kasih Pak Jokowi telah memberi bantuan buat keluarga saya, bantuan akan dipakai untuk berobat, kalau berupa uang pasti dipakai biaya berobat," kata ayah Susan Antela itu.
Kebahagiaan terpancar dari raut muka Susan Antela (31) saat mendapatkan bantuan dari Presiden Jokowi.
Ia mengaku, jika sudah sembuh dan melihat secara normal, ingin bertemu langsung dengan Jokowi.
Diketahui selain menderita kelumpuhan, Susan Antela juga alami kebutaan. Namun, saat ini kondisi penglihatan mulai membaik.
"Kalau udah bisa lihat pengen ketemu bapak Jokowi, mau ucapin terima kasih karena sudah membantu," ucap Susan Antela.
Warga Dusun Pasir Talaga, Desa Cicadas, Sukabumi, ini mengalami kelumpuhan beberapa menit setelah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Baca Juga: Ustaz Solmed Ngaku Bangkrut, Demi Menyambung Hidup Suami April Jasmine Jual Mobil Hingga Face Shiled
Saat itu, Susan bersama sejumlah guru lainnya mengikuti vaksinasi di Cisolok pada Rabu (31/3/2021).
"Hampir sebulan dirawat di RSHS Bandung karena mengalami kelumpuhan setelah divaksin Covid-19," ujar paman Susan yang bernama Opi (43) saat dikonfirmasi oleh Kompas.com Jumat (30/4/2021).
Opi menuturkan kronologi kejadian yang dialami keponakannya itu.
Pada saat disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, Susan tidak mengalami masalah.
Namun, pada saat penyuntikan kedua, sempat terjadi perdarahan pada bekas suntik.
"Saat divaksin sempat ada keluar darah sedikit," tutur Opi.
Menurut Opi, 10 menit kemudian, Susan yang mengajar seni budaya di SMA Negeri Cisolok itu mengalami pusing dan badannya mulai bergetar.
Petugas Puskesmas Cisolok pada saat itu meminta Susan untuk duduk dan beristirahat sejenak.
"Namun, lama-lama tangan dan kakinya agak kaku. Matanya sedikit berkunang-kunang," kata Opi.
Akibat kondisi tersebut, Susan dibawa ke RSUD Palabuhanratu.
Setelah mendapatkan penanganan tim medis, akhirnya guru honorer yang sudah 9 tahun mengabdi itu harus dirujuk ke RSHS Bandung.