Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ustaz Solmed yang merupakan salah satu ustaz kondang di televisi ternyata sempat mengalami krisis ekonomi selama pandemi.
Dan karena kondisi ini, pria berusia 37 tahun ini bahkan sampai menjual barang-barangnya demi bertahan hidup.
Barang-barang yang dijual mulai dari face shield, baju-baju, hingga mobil pribadinya.
"Itu semua ujian selama 8 bulan, kami nggak tahu mesti ngapain."
"Dari mulai Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, mobil saya jual. Tagihan orang datang ke rumah," kata Ustaz Solmed yang dikutip dari Grid.ID.
"Saya pergi cari duit buat makan. Saya temui teman-teman saya, saya jual face shield, sarung, saya dagangin baju saya," imbuhnya.
Namun untungnya, hal ini bisa segera ia atasi sampai akhirnya kini kondisi keuangan Ustaz Solmed mulai membaik.
Baca Juga: Usai Alami Bangkrut, Ustaz Solmed Sisihkan Rp 2 Milliar untuk Bayar Zakat Mal
Tak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi hampir semua aspek dalam kehidupan, terutama ekonomi.
Banyaknya orang yang kehilangan pekerjaannya akhirnya membuat mereka melakukan berbagai upaya untuk menyambung hidup.
Walaupun roda perekonomian kini mulai berjalan lagi, kondisi pandemi yang masih belum berakhir ini akhrinya membuat semuanya menjadi tidak pasti.
Untuk itu, penting untuk mengelola keuangan selama pandemi ini dengan baik supaya kita terbebas dari krisis ekonomi.
Mengutip Lifepal via Kontan.co.id, berikut adalah cara mengatur keuangan selama pandemi yang bisa kamu terapkan.
Atur pengeluaran tidak tetap dengan metode rata-rata
Terdapat dua jenis pengeluaran yaitu pengeluaran tetap seperti cicilan rumah dan pengeluaran tidak tetap (variable) seperti tagihan listrik.
Lakukanlah perhitungan rata-rata pengeluaran tidak tetap ini dalam tiga bulan atau lebih supaya kamu bisa mengalokasikan uang untuk pengeluaran ini.
Prioritaskan yang wajib dan perlu
Biasakan untuk selalu mengutamakan kebutuhan yang sifatnya wajib dipenuhi atau dibayar lebih dulu seperti kebutuhan pokok dan utang.
Sedangkan kebutuhan yang bersifat keinginan untuk sementara dikesampingkan lebih dahulu hingga kondisi keuangan membaik.
Lunasi utang konsumtif berbunga besar
Apabila kamu mempunyai dana yang cukup, gunakanlah untuk melunasi utang jangka pendek yang bersifat konsumtif dan berbunga besar.
Hal ini lantaran, membiarkan utang hanya akan mengganggu arus kas kamu di bulan-bulan selanjutnya.
Baca Juga: Punya Tabungan Dana Darurat Jadi Resolusi, Berikut Cara Wujudkannya
Simpan dana darurat
Dalam menghadapi ketidakpastian di masa pandemi ini, dana darurat sangat penting dan harus tersedia untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebisa mungkin, alokasikan 10 persen dari penghasilan bulanan secara rutin untuk menabung dana darurat.
Pikir dua kali untu cari untung dari asuransi
Di saat seperti ini, kamu bisa memanfaatkan asuransi untuk perlindungan atas risiko seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa.
Usahakan untuk mengalokasikan maksimal 10 persen dari penghasilan bulanan untuk kebutuhan ini.
Sisihkan uang untuk investasi, tapi sesuai tujuan
Mengalokasikan dana untuk berinvestasi juga diperlukan untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Walau demikian, pilihlah instrument investasi dengan risiko yang paling sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini.
(*)