Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Penulis naskah Fajar Umbara ingin kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menyeretnya segera selesai.
Mengakui kesalahannya soal KDRT yang dilakukannya terhadap putra sambungnya, Fajar Umbara beraharap bahwa sang istri, Yuyun Sukawati, masih punya itikad untuk berdamai.
"‘Bang saya sangat merindukan istri saya bang. Semoga dia (yuyun) masih punya itikad' istilahnya mau maafin dia, dia (Fajar) mengakui lah kesalahan kesalahannya juga," kata pengacara Boy Sulimas, dijumpai di Polres Tangerang Selatan, Jumat (7/5/2021).
"Dia katakan ‘bang semoga kasus ini cepat selesai bang’ dia katakan seperti itu," sambung pengacara yang baru ditunjuk Fajar Umbara tersebut.
Boy Sulimas menyampaikan, alangkah baiknya kedua belah pihak memanfaatkan momentum bulan ramadan dan Idul Fitri untuk berdamai.
Hubungan emosional yang terjalin di antara keduanya sejak remaja, disampaikan sang pengacara harusnya menjadi pertimbangan Yuyun Sukawati.
"Jadi itu yang saya bicarakan sama pak Fajar, semoga pihak terlapor juga di bulan ramadhan ini bisa melakukan mediasi yang baik," tutur Boy Sulimas menyampaikan.
Baca Juga: Diterpa Cobaan Hidup Berat Bertubi-tubi, Yuyun Sukawati: Ramadhan Jadi Momen Nebus Dosa-Dosa Aku..
"Karena mereka ini kan dulu berteman, sudah kenal cukup lama dari bang fajar usia 17 tahun, tentunya sayang sekali perkenalan lama, berteman sampai jadi pasangan suami istri," imbuhnya menyimpulkan.
Diketahui, Fajar Umbara ditahan setelah menjalani pemeriksaan lebih dari 7 jam, Senin (12/4/2021).
Kini, pria yang berprofesi sebagai penulis skenario tersebut mendekam di rutan Polres Metro Tangerang Selatan.
Seperti diketahui sebelumnya, Yuyun Sukawati melaporkan Fajar Umbara atas dugaan tindak KDRT terhadap putra sambungnya, HAW.
Menurut pemain sinetron Jin dan Jun itu, putranya mendapat kekerasan fisik dan psikis dari Fajar Umbara.
Kekerasan fisik dilakukan Fajar Umbara di sekitar wajah remaja 14 tahun tersebut.
Sementara itu, putra Yuyun Sukawati juga mendapatkan kekerasan secara psikis berupa teriakan kata-kata tak pantas dari Fajar Umbara. (*)