Bumil biasanya bisa mendapatkan 1.000 miligram yang direkomendasikan per hari melalui susu, keju, yogurt, dan sayuran berdaun gelap.
Tetapi jika masih khawati, tanyakan kepada ahli apakah harus mengonsumsi suplemen.
Baca Juga: Ibu Hamil Rentan Terkena Infeksi HPV, Komplikasinya Bisa Sampai Membuat Bayi Lahir Prematur!
4. Zat besi
Zat besi semakin penting karena suplai darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh.
Target 27 miligram zat besi per hari bisa menjadi tantangan untuk dicapai melalui makanan saja (daging sapi, ayam, telur, tahu, dan bayam).
Jadi pastikan mendapatkan zat besi dalam dosis padat untuk mengurangi risiko anemia kehamilan.
5. Vitamin C
Makanan kaya C seperti jeruk, brokoli, serta stroberi membantu meningkatkan perkembangan tulang dan jaringan pada bayi yang sedang tumbuh dan meningkatkan penyerapan zat besi.
Bumil harus menargetkan sekitar 85 miligram per hari.
6. Kalium
Kalium bekerja sama dengan natrium untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan yang tepat dan mengatur tekanan darah.
Usahakan mendapatkan 2.900 miligram per hari melalui vitamin dan makanan seperti pisang, aprikot, dan alpukat.
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Samar pada Fenomena Wanita Muda Melahirkan Setelah 1 Jam Hamil
7. DHA
Asam lemak omega-3 utama, Docosahexanoic acid atau DHA dapat ditemukan pada ikan rendah merkuri seperti ikan teri, herring, dan sarden.
Bumil mungkin terlalu mual untuk konsumsi makanan laut, jadi pastikan DHA disertakan dalam vitamin.
(*)