Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Antara mual di pagi hari, keengganan makan, dan kelelahan, mungkin menjadi kendala selama trimester pertama kehamilan.
Tubuh sedang mengalami lonjakan hormon, lalu menyebabkan mual.
Hormon progesteron dapat memicu ketidaknyamanan pencernaan, termasuk sembelit dan refluks.
Pada awal kehamilan, banyak calon ibu mendapati bahwa mereka tidak memiliki keinginan untuk konsumsi beberapa makanan sehat yang dulu mereka sukai, seperti sayuran segar atau daging tanpa lemak.
Tapi jangan khawatir, bagi banyak wanita hamil, nafsu makan kembali baik pada trimester kedua.
Dilansir Grid.ID dari laman What to Expect, selama trimester pertama, bayi membutuhkan energi.
Bumil harus menargetkan untuk makan sekitar 2.000 kalori sehari pada trimester pertama, meskipun ahli kesehatan mungkin merekomendasikan lebih banyak tergantung pada tingkat aktivitas.
Baca Juga: Mengenal Pregnancy Glow Alias Kulit Bersinar Saat Hamil, Ternyata 6 Hal Ini Penyebabnya!
Usahakan makan tiga kali sehari, ditambah satu atau dua camilan.
Jika mengalami masalah dengan ukuran porsi, fokuslah pada kualitas, pastikan bahwa makanan bergizi dan rasanya enak.
Lantas, apa saja nutrisi yang dibutuhkan selama trimester pertama kehamilan?
Berikut nutrisi dan makanan untuk trimester pertama kehamilan :
1. Asam folat
Ini adalah mikronutrien paling penting saat trimester pertama kehamilan.
Asam folat memainkan peran kunci dalam mencegah cacat tabung saraf.
Untuk mendapatkan 600 mikrogram yang direkomendasikan per hari, konsumsilah vitamin setiap hari serta makan jeruk, stroberi, sayuran berdaun hijau, sereal, kacang merah, kacang-kacangan, kembang kol, dan bit.
2. Protein
Ini kunci untuk perkembangan otot dan bayi, serta mendukung pertumbuhan jaringan rahim.
Targetkan sekitar 75 gram per hari.
Sumber protein yang baik, seperti telur, yogurt Yunani, dan ayam.
3. Kalsium
Karena bayi yang sedang tumbuh akan mengambil kalsium dari simpanan, terlalu sedikit kalsium dalam makanan dapat menyebabkan tulang rapuh (osteoporosis) di kemudian hari.
Bumil biasanya bisa mendapatkan 1.000 miligram yang direkomendasikan per hari melalui susu, keju, yogurt, dan sayuran berdaun gelap.
Tetapi jika masih khawati, tanyakan kepada ahli apakah harus mengonsumsi suplemen.
Baca Juga: Ibu Hamil Rentan Terkena Infeksi HPV, Komplikasinya Bisa Sampai Membuat Bayi Lahir Prematur!
4. Zat besi
Zat besi semakin penting karena suplai darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh.
Target 27 miligram zat besi per hari bisa menjadi tantangan untuk dicapai melalui makanan saja (daging sapi, ayam, telur, tahu, dan bayam).
Jadi pastikan mendapatkan zat besi dalam dosis padat untuk mengurangi risiko anemia kehamilan.
5. Vitamin C
Makanan kaya C seperti jeruk, brokoli, serta stroberi membantu meningkatkan perkembangan tulang dan jaringan pada bayi yang sedang tumbuh dan meningkatkan penyerapan zat besi.
Bumil harus menargetkan sekitar 85 miligram per hari.
6. Kalium
Kalium bekerja sama dengan natrium untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan yang tepat dan mengatur tekanan darah.
Usahakan mendapatkan 2.900 miligram per hari melalui vitamin dan makanan seperti pisang, aprikot, dan alpukat.
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Samar pada Fenomena Wanita Muda Melahirkan Setelah 1 Jam Hamil
7. DHA
Asam lemak omega-3 utama, Docosahexanoic acid atau DHA dapat ditemukan pada ikan rendah merkuri seperti ikan teri, herring, dan sarden.
Bumil mungkin terlalu mual untuk konsumsi makanan laut, jadi pastikan DHA disertakan dalam vitamin.
(*)