Grid.ID- Bentrokan antara polisi dan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa mengakibatkan sebanyak 136 orang terluka.
Insiden tersebut merupakan puncak dari ketegangan yang terjadi beberapa pekan terakhir di Yerusalem.
Kericuhan di kawasan Masjid Al-Aqsa ini dipicu oleh ancaman pengusiran warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah.
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan banyak korban luka ditemukan baik di area masjid maupun di seantero Yerusalem.
Seperti diberitakan Sky News Jumat (7/5/2021), 83 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dikatakan, mayoritas korban terluka karena muka dan matanya terkena peluru karet dan pecahan dari granat kejut polisi Israel.
Sementara kepolisian setempat menerangkan, enam anggotanya terluka dalam bentrokan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa.
Pada Jumat pagi waktu setempat, dua warga Palestina ditembak mati dengan orang ketiga terluka karena menembaki Pasukan Perbatasan yang menjaga Tepi Barat.
Keributan ini adalah insiden terbaru di kawasan Yerusalem Timur, yang diklaim baik oleh Israel maupun Palestina.
Saat awal pelaksanaan bulan suci Ramadhan, kepolisian memblokade tempat di mana warga secara tradisional berkumpul setelah berpuasa.
Penutupan itu membuat warga setempat meradang dan melancarkan aksi, membuat polisi akhirnya mencabut blokade.
Namun dalam beberapa hari terakhir, pertikaian kembali pecah karena Israel mengancam akan mengusir puluhan warga di kawasan Sheikh Jarrah.
Amerika Serikat (AS) menyatakan, mereka sangat khawatir dengan situasi di sana dan meminta dua kubu menurunkan ketegangan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa, 136 Orang Terluka"