Find Us On Social Media :

Sebelum Sapri Pantun Meninggal, Kadar Gula Darahnya Sempat Melebihi 1000, Hati-hati Ini Bahaya Komplikasi Diabetes yang Mematikan

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 11 Mei 2021 | 09:44 WIB

Komedian Sapri Pantun meninggal dunia di usia 49 tahun pada Senin (10/5/2021) akibat komplikasi diabetes.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Setelah berhari-hari berjuang melawan masa kritis di ruang ICU, Sapri Pantun meninggal dunia pada Senin (10/5/2021).

Kabar duka ini disampaikan oleh pihak manajemen Sapri, Bunda Neng, kepada Kompas.com.

“Iya (meninggalnya) tadi sih habis Maghrib, sekarang lagi menuju ke sana Rumah Sakit Sari Asih,” tambah Bunda Neng.

Diketahui bahwa beberapa hari yang lalu Sapri dikabarkan harus menjalani perawatan di ruang ICU rumah sakit dikarenakan kadar gula darah yang tinggi.

 “Di tanggal 4 Mei kita periksa darah, kita cek, ternyata gula darahnya itu tinggi sampai 1.143 (mg/dL, red),” kata Dolly, sang adik yang dikutip Grid.ID dari tayangan Sore Sore Ambyar Trans TV.

“Langsung saya rujuk ke rumah sakit di IGD, penanganan, selang setengah jam dia langsung masuk ICU,” tambah Dolly.

Dolly juga menyebutkan bahwa kondisi yang diderita Sapri ini akhirnya menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di kaki sebelah kirinya.

 Baca Juga: Lihat Foto Kondisi Kaki Sapri Pantun yang Sudah Membiru, Dewi Perssik Sumbang Belasan Juta Saat Dengar Keluarga Sapri Pantun Pontang-panting Cari Uang demi Kesembuhan Sang Komedian

Akibatnya, kakinya pun terlihat seperti memar membiru dan harus segera ditangani supaya tidak semakin membusuk.

“Jadi kakinya itu sudah memar, semakin lama enggak penindakan dia busuk, dan sepahit-pahitnya amputasi,” kata Dolly.

Selain itu, komedian yang tutup usia di umur 49 tahun ini juga sempat dikabarkan tak sadarkan diri dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi jantungnya juga sudah tidak normal sehingga dokter harus meminta persetujuan keluarga untuk memasangkan ventilator.

Penyakit diabetes yang dialami oleh Sapri ini memang dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Diabetes sendiri merupakan sebuah penyakit kronis di mana penderitanya mengalami kadar gula darah yang tinggi.

Adapun kadar gula darah yang normal pada tubuh adalah:

 Baca Juga: Kadar Gula Terlalu Rendah Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Penyebab dan Gejalanya Yuk!

- Sebelum makan: sekitar 70-130 ml/dL

- Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL

- Setelah tidak makan (puasa) selama kurang lebih delapan jam: kurang dari 100 mg/dL

- Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL

Seseorang pun dikatakan mengalami hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi ketika kadar gula darah di dalam tubuhnya melebihi 250 mg/dL.

Selain menyebabkan penyempitan pembuluh darah seperti yang dialami Sapri, ada beberapa komplikasi lain yang disebabkan oleh hiperglikemi.

Melansir TribunJogja.com, berikut adalah komplikasi mematikan yang bisa terjadi karena kadar gula darah terlalu tinggi.

 Baca Juga: Pasien Diabetes, Berikut Daftar Rekomendasi Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Selama Puasa

Penyakit ginjal

Sekitar 40 persen penderita diabetes mengalami penyakit ginjal sebagai komplikasi dari kadar gula darah yang tinggi.

Seperti yang telah diketahui, penyakit diabetes dapat mempengaruhi arteri tubuh dan kondisi ini juga akan mempengaruhi kerja ginjal yang harus menyari darah dari arteri.

Kerusakan syaraf

Penyakit diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang dinamakan neuropati, yaitu kelainan saraf.

Kelainan saraf ini dikategorikan sebagai neuropati sensorik, motorik dan autonom.

Hal ini akan mempengaruhi kemampuan penderita dalam mendeteksi sentuhan, suhu, mempengaruhi gerakan otot, dan tindakan tak disengaja.

 Baca Juga: Perawatan untuk Neuropati Kaki Diabetik dengan Lidah Buaya dan 4 Manfaat Lainnya!

Penyakit retina (retinopati diabetik)

Risiko penyakit retinopati diabetik sangat sering terjadi dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kebutaan.

Penyakit jantung dan stroke

Dua komplikasi ini bisa terjadi apabila penderita diabetes tidak dapat mengontrol kadar gulanya terus menerus dalam waktu yang lama.

Sebagai informasi, sebanyak 80 persen penderita diabetes yang meninggal disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

(*)