Find Us On Social Media :

Secara Geografis Menyatu dengan Papua, Ternyata Ini Alasan Indonesia Tak Pernah Mengklaim Papua Nugini Menjadi Bagian NKRI

By None, Selasa, 11 Mei 2021 | 18:59 WIB

Ilustrasi penduduk Papua Nugini

Grid.ID - Beberapa pulau di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Misalnya Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, ada juga Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste.

Di Timur Indonesia, ada Pulau Papua yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.

Meski secara geografis letak Papua dan Papua Nugini merupakan satu kepulauan, ternyata ada alasan mengapa Indonesia tidak pernah menyentuh wilayah ini.

Banyak yang mengira bahwa Papua Nugini mungkin adalah daerah liar yang penuh dengan suku-suku terpencil.

Dengan keragaman bahasa dan budaya yang tak terhitung jumlahnya, membuat mereka terlihat sangat unik.

Namun, yang sering mengundang pertanyaan adalah mengapa wilayah itu terpisah, dan mengapa Papua Nugini tidak pernah disentuh Indonesia.

Baca Juga: Ramadhan 2021: Simak Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa dan Salat untuk Hari ke-21 Ramadhan atau Senin 3 Mei 2021 Bagi Wilayah Papua Barat dan Sekitarnya

Misalnya, seperti pada masa lalu pulau Papua hanya dijajah Belanda, dan Indonesia pun merebutnya dari Belanda.

Di sisi lain, Belanda hanya menguasai Papua bagian barat, dan hampir tidak menyentuh Papua Nugini, sehingga Indonesia hanya mengambil alih Papua bagian Barat.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan Papua barat dengan Papua Nugini, mengapa tidak pernah dikuasai Indonesia maupun dulunya tidak dijajah Belanda?

Menurut catatan, semua itu terjadi bermula dari kolonialisme yang berbeda antara Papua bagian barat dan Papua Nugini.

Singkatnya, kolonialisme terjadi, sedikit lebih lama di Papua Barat.

Papua Barat dijajah oleh Belanda dan menjadi bagian dari Hindia Belanda, yang memasukkan masa depan Indonesia sebagai bagian darinya.

Sementara itu, berbeda dengan Papua Nugini pertama kali dijajah oleh Jerman, kemudian Inggris, kemudian Australia.

Baca Juga: Kini Jadi Buron TNI, Prajurit Lukius yang Membelot ke KKB di Papua Disebut Baru Berumur 24 Tahun dan Terancam Hukum Pidana Desersi Militer

Pada akhirnya diberikan kemerdekaan oleh Australia pada tahun 1975.

Sebelumnya, separuh Barat telah secara kontroversial dimasukkan ke Indonesia setelah melakukan perundingan dan konfrontasi dengan Belanda.

Indonesia merdeka dan menganggap diri mereka sebagai pemain utama gerakan nonblok.

Baik pro-Soviet maupun pro-Amerika dalam Perang Dingin, mereka membela negara-negara terjajah.

Secara khusus, mereka merasa bahwa semua wilayah yang dijajah Belanda di Hindia pantas disatukan di bawah satu atap sebagai bagian NKRI.

Sederhananya, inilah alasan mengapa daratan Papua Barat dan Papua Nugini terpisah.

Sementara itu untuk budaya juga mengalami perubahan, bahasa resmi Papua Barat adalah bahasa Indonesia, dengan pengenalan terbatas untuk bahasa Melayu Papua.

Baca Juga: 12 Tentara Khusus Diisukan Tumpas KKB di Papua, Inilah Denjaka, Pasukan Elite Khusus yang Sempat Diterjunkan ke Dasar Laut Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Bikin Angkatan Laut Amerika Gentar

Bahasa lokal Papua Barat yang keberadaannya hanya terbatas di daerah perbatasan dengan Papua Nugini.

Sedangkan bahasa resmi Papua Nugini adalah bahasa Inggris, Hiri Motu dan bahasa kreol yang berkembang pesat bernama Tok Pisin, yang mungkin paling banyak digunakan di negara itu

Ada juga lebih dari 800 bahasa yang diakui yang ada di Papua Nugini.

Tetapi persilangan ke Papua Barat tidak banyak terjadi.

Secara linguistik, Papua Barat dan Papua Nugini telah dipisahkan secara kaku karena sejarah mereka.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Walau Satu Daratan di Pulau Papua, Rupanya Ini Alasan Papua Nugini Sedikitpun Tak Pernah Disentuh Indonesia Untuk Diklaim Sebagai Wilayahnya, Perbedaan Ini Jadi Penyebabnya