Find Us On Social Media :

Riset NeuroSensum Ungkap 4 Hal yang Paling Diinginkan Seller dari Marketplace

By Fathia Yasmine, Selasa, 11 Mei 2021 | 19:27 WIB

Ilustrasi belanja online yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di tengah pandemi.

Baca Juga: Ikut Program Ekspor dari E-Commerece, Roughneck 1991 Melesat Hingga ke Brasil

Di samping itu, adanya promo spesial di tanggal kembar serta flash sale juga dianggap terbukti efektif meningkatkan pesanan atau volume penjualan.

Kedua, yaitu seller service. Para penjual percaya jika seller service yang disediakan oleh marketplace atau e-commerce dapat membantu perkembangan usaha mereka. Misalnya seperti yang dilakukan Shopee melalui Relationship Manager (RM).

Melalui RM, penjual bisa mendapatkan pendampingan apabila mengalami kendala transaksi, kendala sistem, hingga masalah pengaduan.

Tidak hanya berfungsi sebagai jembatan antara Shopee dan penjual, RM juga bisa merangkap fungsi sebagai personal reminder untuk mengingatkan penjual agar tetap aktif berdagang sekaligus bersaing dengan sehat.

Hal tersebut tentu menjadi nilai tambah, terutama bagi penjual yang baru bergabung di Shopee.

“Mereka (penjual) sering kali tidak update atau bahkan tidak mengetahui mengenai promosi-promosi yang dapat mereka lakukan di marketplace. Nah, tugas RM ini menjembatani gap antara seller dan marketplace tersebut,” tambah Grace.

Pada urutan ke tiga, para penjual juga menginginkan adanya program edukasi berupa pelatihan online maupun offline. Program tersebut  diharapkan dapat membantu dan membimbing para penjual untuk mengembangkan bisnis mereka.

Baca Juga: Secuplik Kisah Inspiratif dari Program Ramadan Shopee, Kemudahan Vaksinasi hingga UMKM Naik Kelas

Bagi penjual yang telah bergabung di Shopee, berbagai topik edukasi bisa dinikmati. Mulai dari edukasi pemasangan produk, strategi beriklan, sampai pengelolaan gudang, semua bisa dinikmati oleh para penjual dan terbukti membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

(Program pelatihan) misalnya memisahkan barang untuk toko fisik dengan online, tata kelola gudang, dan sebagainya. Jadi ketika berhitung tentang berapa barang yang keluar atau suplai barang, semua bisa terpantau dengan tata kelola gudang yang baik,” tambah Grace.

Hal terakhir yang dirasa paling penting oleh penjual adalah exposure atau promosi dari e-commerce. Menurut para penjual, iklan yang dilakukan oleh e-commerce tersebut di media sosial atau televisi merupakan bentuk dukungan untuk meningkatkan penjualan para toko di dalamnya.

Misalnya ketika melihat iklan Shopee, para penjual meyakini bahwa banyaknya iklan yang beredar akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi platfom e-commerce satu ini.

“Melalui empat fitur di atas, kolaborasi antara penjual dan penyedia marketplace dapat terjalin dengan baik dan saling menguntungkan. Dengan demikian, keduanya dapat bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan ekonomi pun bisa diwujudkan,” pungkas Grace.

Berdasarkan keempat poin tersebut, survei NeuroSensum menyimpulkan bahwa Shopee dianggap sebagai e-commerce ideal oleh para penjual berkat kemampuan mereka yang dapat memfasilitasi berbagai keinginan mereka.