"Habis saya umumin pakai TOA masjid, tetangga ngumpul, barulah ada informasi ada pengemis beberapa waktu lalu lewat," ujarnya.
"Bilang ke saya, tetangga bilang ada pengemis enggak bawa orang, tapi tetangga lainya bilang bawa anak dengan ciri-ciri yang kita share," lanjutnya.
Diketahui, ternyata Fajar berasal dari Solo, yang datang ke rumah isterinya di Sragen.
Sehingga banyak dari tetangga kurang mengetahui MY saat dibawa pengemis tersebut.
"Kebetulan ada kerabat yang jualan di Pasar Bunder Sragen, hafal dan kenal sama pengemis-pengemis di Sragen, jadinya langsung melacak anak saya," jelasnya.
Proses pelacakan itu, MY diketahui dibawa pengemis mengelilingi Kota Sragen.
"Ketemu di deket Alun-alun Sragen, langsung ditangkap pengemis itu sekarang dibawa di Polres Sragen," ungkapnya.
Identitas pengemis sampai sekarang belum diketahui.
Tapi, dari pengakuan Fajar, pengemis itu adalah perempuan berusia sekitar 50 tahunan.
"Kasihan anak saya, saat ditemukan dalam keadaan keringatan, kepanasan, baju udah enggak karuan, bayangin jalan selama 2 jam-an," tegasnya.
Akan tetapi, pengemis perempuan tersebut saat didapati membawa MY, mengaku menemukannya di tempat sampah.
"Nemu di tempat sampah saya Pak.. enggak bawa," ungkap ibu pengemis itu saat ditanyai warga, sebagaimana terlihat dalam video yang dikirimkan keluarga MY kepada TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bocah MY asal Sragen Dibawa Kabur Pengemis, Saat Ditemukan Lemas Penuh Keringat, Diajak Jalan 2 Jam
(*)