"Seorang pemuda yang ada di dekat saya datang untuk membantu. Saya tidak tahu dengan apa mereka menembak saya, apakah dengan granat kejut atau peluru, yang jelas saya berteriak kesakitan."
"Lebih banyak orang lagi datang dan membopong saya dari pengunjuk rasa lainnya ke taman yang dekat."
"Mereka mencoba menghentikan pendarahan. Untungnya sebagian di antara mereka adalah paramedis yang berhasil menghentikan pendarahan sementara ambulans akan datang."
Ambulans datang setengah jam kemudian. Dalam keterangan foto, ia memberi penjelasan lebih lanjut.
Israel akan Tingkatkan Serangan
Jumlah kematian di Jalur Gaza terus meningkat seiring dengan konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, dalam serangan udara yang diluncurkan Israel tersebut, seorang komandan senior kelompok bersenjata Palestina, Hamas, meninggal dunia, Rabu (12/5/2021).
Suasana penuh kabut asap menyelimuti Gaza sementara serangan udara menyasar apartemen dan menghancurkan sejumlah instalasi keamanan milik Hamas.
Di Israel sendiri, ratusan roket ditembakkan oleh Hamas. Lawan mereka mulai kewalahan dengan misil dan serangan udara yang mengarah ke Tel Aviv, Israel.
Menurut Menteri Kesehatan Gaza, setidaknya 16 anak ikut tewas dalam insiden tersebut.