Grid.ID- Aktris Palestina Maisa Abd Elhadi merupakan salah satu korban dari kebrutalan tentara Israel.
Pada Minggu (9/5/2021) lalu, Maisa Abd Elhadi dilaporkan meninggal dunia lantaran ditembak mati tentara Israel.
Kala itu, Maisa Abd Elhadi tengah mengikuti unjuk rasa bersama para demonstran.
Menurut informasi, unjuk rasa itu bertujuan memprotes aksi kekerasan oleh Israel di sepanjang Gaza dan Tepi Barat.
Palestina Maisa Abd Elhadi tentang kronologi dirinya ditembak polisi Israel dalam unjuk rasa, Kamis (13/5/2021)."
Selain itu, demonstrasi memprotes rancangan aturan yang jika diizinkan akan membuat aparat mengusir keluarga-keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Demonstrasi ini termasuk satu dari sejumlah aksi yang dilakukan di Israel dan Tepi Barat. Selanjutnya beredar foto Maisa sedang berada di ambulans.
Melansir artikel di TribunManado.co.id dengan judul "Israel Tembak Mati Aktris Palestina Maisa Abd Elhadi, Ungkapan Terakhirnya Kini jadi Viral", dalam unggahan selanjutnya, Maisa mengungkapkan dirinya tertembak.
Kondisi Maisa pun terluka parah, namun ia masih sempat diselamatkan.
Saat menjalani perawatan, dia masih sempat mengunggah foto di akun Instagramnya.
Unggahan terakhir Maisa di akun Instagram @maisaabdelhadi pada Kamis (13/5/2021) pun menjadi viral.
"Saya tidak pernah berpikir akan menulis catatan seperti ini dan saya agak malu menuliskan ini di hadapan orang lain yang mungkin mengalami hal yang lebih buruk daripada saya."
"Pada hari Minggu saya ambil bagian dalam unjuk rasa damai di Haifa. Kami bernyanyi dan mengekspresikan kemarahan menggunakan suara kami."
"Saya sendiri ikut bernyanyi dan merekam aksi unjuk rasa tersebut. Tidak lama setelah unjuk lama mulai, para tentara mulai menembakkan gramat kejut dan granat gas, saya menyadari keadaan akan memburuk."
"Saya berdiri di tepi jalan, di tempat yang tampaknya aman, saya sendirian dan memunggungi para tentara di belakang saya."
"Sementara itu saya merekam bendera Palestina yang dikibarkan di Taman Bahaai. Singkatnya, saya sama sekali tidak menunjukkan ancaman."
"Saya berjalan ke depan dan mendengar suara ledakan keras sangat dekat dengan saya dan saya merasa jins saya robek! Itulah yang pertama kali saya rasakan!"
"Saya mencoba berjalan tetapi tidak bisa dan saya menyadari darah mulai bercucuran dan kulit saya robek."
"Seorang pemuda yang ada di dekat saya datang untuk membantu. Saya tidak tahu dengan apa mereka menembak saya, apakah dengan granat kejut atau peluru, yang jelas saya berteriak kesakitan."
"Lebih banyak orang lagi datang dan membopong saya dari pengunjuk rasa lainnya ke taman yang dekat."
"Mereka mencoba menghentikan pendarahan. Untungnya sebagian di antara mereka adalah paramedis yang berhasil menghentikan pendarahan sementara ambulans akan datang."
Ambulans datang setengah jam kemudian. Dalam keterangan foto, ia memberi penjelasan lebih lanjut.
Israel akan Tingkatkan Serangan
Jumlah kematian di Jalur Gaza terus meningkat seiring dengan konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, dalam serangan udara yang diluncurkan Israel tersebut, seorang komandan senior kelompok bersenjata Palestina, Hamas, meninggal dunia, Rabu (12/5/2021).
Suasana penuh kabut asap menyelimuti Gaza sementara serangan udara menyasar apartemen dan menghancurkan sejumlah instalasi keamanan milik Hamas.
Di Israel sendiri, ratusan roket ditembakkan oleh Hamas. Lawan mereka mulai kewalahan dengan misil dan serangan udara yang mengarah ke Tel Aviv, Israel.
Menurut Menteri Kesehatan Gaza, setidaknya 16 anak ikut tewas dalam insiden tersebut.
Setidaknya 365 orang mengalami luka-luka. Di sisi Israel, sebanyak enam orang tewas, termasuk seorang tentara.
Kematian tentara tersebut termasuk yang pertama kali dalam konflik ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Komandan Brigadir Kota Gaza termasuk satu di antara 15 anggota Hamas yang tewas pada hari Rabu.
Walaupun begitu, Israel belum akan menarik mundur pasukannya.
"Ini hanya permulaannya saja. Kami akan menyerang mereka seperti yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, kata Netanyahu.
Diketahui saat ini Israel tengah mendiskusikan kemungkinan menggunakan serangan darat berbarengan dengan serangan udara.
"Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dilakukan Israel sejak 2014. Ada banyak sekali risiko nyawa tentara Israel dipertaruhkan," kata warga setempat.
"Jadi keputusan itu tidak akan diambil terburu-buru, tetapi tampaknya opsi itu tengah didiskusikan," tambahnya.
Sebelumnya serangan yang muncul setelah Hamas menyampaikan ultimatum pada Senin (10/5/2021) yang menuntut Israel menarik pasukan kemanannya dari Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem setelah terjadi bentrok dengan Palestina.
Pada Senin tersebut terjadi tiga kali serangan berturut-turut terhadap situs paling suci milik umat Muslim.
Serangan dilakukan dengan menambakkan peluru berlapis karet, granat kejut, dan gas air mata kepada jemaah Palestina menjelang akhir bulan suci Ramadan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Postingan Terakhir Maisa Abd Elhadi, Aktris Palestina Ditembak Israel hingga Tewas.