Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebagai orangtua, pasti sangat kewalahan menghadapi anak remaja.
Mulai dari memahami sumber amarah hingga memperbaiki hubungan yang disebabkan oleh perbedaan semakin besar di antara orangtua dan anak.
Namun, sesulit apa pun, itu sama sulitnya bagi anak remaja untuk menjalani fase ini dalam hidupnya.
Anak remaja tidak hanya mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekolah dan dengan teman-temannya, mereka juga bertarung menghadapi diri sendiri dengan perubahan tubuhnya.
Ada banyak hal yang terjadi dalam pikiran mereka juga, yang mungkin sulit dipahami oleh orangtua.
Meskipun demikian, penting bagi orangtua untuk melihat pikiran pada anak remaja dan memahaminya.
Dilansir Grid.ID dari Times of India, berikut adalah beberapa kesalahpahaman yang biasanya dilakukan orangtua tentang perilaku pada anak remaja.
Baca Juga: Waduh, Anak Sudah Mulai Menunjukkan Tanda-tanda Jatuh Cinta Nih! Orangtua Harus Bagaimana ya?
1. Menangani sikap buruk anak remaja dengan logika dan penalaran
Bertukar pikiran dengan anak remaja sangat penting.
Hal itu merupakan cara yang positif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mereka.
Namun, ketika pikiran anak bermasalah dan mereka mengalami banyak perubahan dalam hidupnya, kecil kemungkinan alasan dan logika akan meyakinkan, apalagi memotivasi mereka untuk mengubah sikap.
2. Menghukum dianggap solusi
Menghukum anak remaja hanya akan memperburuk hubungan.
Meskipun orangtua mungkin merasa frustrasi dengan anak remaja karena sikapnya.
Namun, hukuman tidak akan mengubah apapun.
Baca Juga: 5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Harus Orangtua Waspadai! Nomor 3 Sering Terabaikan
Sebaliknya, yang dapat orangtua lakukan adalah menunggu anak terbuka.
Bersikaplah halus tentang bagaimana kamu menjangkau anak dan jangan menghampirinya dengan pertanyaan.
3. Menganggap perilaku buruk disengaja
Banyak orangtua percaya bahwa perilaku buruk anak remaja disengaja.
Tapi, mereka hanya mengalami serangkaian perubahan biologis, fisik dan emosional, yang mendorong ke sikap seperti itu.
Sebagai orangtua, kamu harus menjadi orang yang tidak boleh mengabaikan emosi anak pada saat-saat seperti itu dengan menyebutnya “disengaja”.
Lantas, bagaimana cara menghadapi sikap anak remaja?
Hal pertama yang harus dihindari adalah membanjiri mereka dengan pertanyaan-pertanyaan interogatif.
Baca Juga: Remaja Rentan Alami Pergaulan Bebas, Ini 4 Tips Komunikasi Sehat Orangtua dengan Anak
Biarkan anak remaja terbuka, beri mereka ruang untuk memahami apa yang diinginkan dalam hidup, dan biarkan mereka menjangkau orangtua.
Jangan menghukum mereka karena kesalahannya.
Sebaliknya, biarkan anak remaja belajar dan temukan jalan tengah di mana kalian berdua bisa mencapai kesepakatan. (*)