Pendarahan selama kehamilan kerap terjadi, terutama selama trimester pertama, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Tetapi karena pendarahan terkadang menjadi pertanda yang serius, penting untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya, lalu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
Diwartakan laman WebMD, sekitar 20% wanita mengalami perdarahan selama 12 minggu pertama kehamilan.
Kemungkinan penyebab perdarahan trimester pertama, seperti:
1. Pendarahan implantasi
Bumil mungkin mengalami bercak normal dalam enam hingga 12 hari pertama setelah hamil, saat sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya di lapisan rahim.
Beberapa wanita tidak menyadari bahwa mereka hamil karena salah mengira pendarahan ini untuk periode menstruasi yang ringan.
Memang biasanya pendarahan sangat ringan dan berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
2. Kehamilan ektopik
Pada kehamilan ektopik, embrio ditanamkan di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Jika embrio terus tumbuh, bisa menyebabkan tuba falopi pecah, yang bisa mengancam nyawa sang ibu.
Meskipun kehamilan ektopik berpotensi berbahaya, itu hanya terjadi pada sekitar 2% kehamilan.
Gejala lain dari kehamilan ektopik adalah kram atau nyeri yang kuat di perut bagian bawah, serta pusing.
3. Kehamilan mola (trofoblas gestasional)
Ini adalah kondisi yang sangat langka di mana jaringan abnormal tumbuh di dalam rahim, bukan di bayi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan tersebut bersifat kanker dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Gejala lain dari kehamilan mola adalah mual dan muntah yang parah, serta rahim yang membesar secara cepat.
4. Keguguran
Karena keguguran paling sering terjadi selama 12 minggu pertama kehamilan, ini cenderung menjadi salah satu masalah terbesar.
Namun, pendarahan pada trimester pertama tidak selalu akan kehilangan bayi atau mengalami keguguran.