Dalam tidur itu ia diharapkan mendapatkan mimpi berisi petunjuk, pengobatan atas penyakitnya.
Di zaman modern, serupa dengan pandangan bangsa Mesir, mimpi mulai ditafsirkan sebagai pertanda bahwa penyakit tertentu akan menimpa seseorang.
Adalah Vasili Nikolayevich Kasatkin, dokter dari Rusia, yang mencoba membongkar rahasia hubungan itu.
Menurutnya, bagian tertentu otak bisa menangkap penyimpangan di dalam tubuh dan menampilkannya melalui mimpi sebelum gejala-gejala penyakitnya terdeteksi.
Bagian yangdisebut pita mimpi ini berupa lapisan sel-sel aktif di bagian luar otak, yang mencatat setiap penyimpangan dari setiap fungsi kerja bagian tubuh lainnya.
Kasatkin yakin, sel ini sangat sensitif, khususnya di malam hari. Karena sedikit terjadi gangguan, pada malam harilah bisa ditangkap gejala yang mungkin di siang hari tidak terdeteksi.
Dari ribuan data yang telah dikumpulkan sejak masa PD II ia menemukan beberapa pola khas.
Misalnya, seorang wanita yang dalam mimpi merasa tulang rusuknya remuk, pertanda wanita ini akan menderita penyakit pada paru-paru, entah berupa kanker atau TBC.
Sebaliknya, tekanan darah tinggi, bisa ditandai oleh mimpi yang penuh kekhawatiran, seperti yang dialami seorang insinyur yang berulang kali bermimpi bangunan yang didirikannya roboh dan menimpanya.
Sementara mimpi terluka, misalnya ditusuk berkali-kali, bisa memberikan peringatan adanya organ dalam tubuh yang sakit serius. Luka pada bagian badan, bisa berarti ia terserang penyakit ginjal.