China dikatakan memiliki jumlah jet tempur J-15 yang tidak memadai, digunakan pada kapal induk 001.
menurut surat kabar Rusia, Model pesawat tempur J-15 telah diproduksi secara massal di China sejak 2013.
tetapi mengalami banyak masalah, sehingga Grup Shenyang hanya memproduksi kurang dari 40 pesawat.
Baca Juga: Nasibnya di Tangan China, Ini 8 Negara yang Terancam Bangkrut Karena Terlilit Utang
Salah satu kelemahan terbesar J-15 adalah bobotnya yang tidak bermuatan 17,5 ton, menjadikan J-15 pesawat tempur terberat di dunia.
Sedangkan F-18 Amerika yang terkenal memiliki berat hanya 14,5 ton.
Bobot yang besar dan kebutuhan untuk membawa banyak senjata membuat J-15 tidak mampu lepas landas secara efektif di atas kapal induk.
Menurut surat kabar Rusia, untuk mengatasi masalah tersebut, model kapal induk China yang akan datang akan diminta untuk memasang peluncur pendukung.
Ini membantu pesawat mengurangi jarak yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan lepas landas yang memadai.
Tetapi berat bukan satu-satunya masalah, sistem kontrol J-15 tampaknya memiliki beberapa masalah yang tidak dapat diperbaiki oleh para insinyur China.
Buktinya, pesawat ini telah berulang kali jatuh dalam penerbangan pelatihan, menyebabkan China kehilangan banyak pilot yang baik.