"Saat perahu terbalik, saya mencoba memegang sesuatu pada kapal, kemudian memegang istri dan anak kedua saya," ucap Mustakim.
Sempat meraih tangan anak pertamanya yang berusia 7 tahun, namun hal tersebut tak berhasil dilakukan Mustakim.
Tak memiliki firasat apapun sebelumnya, kini Mustakim hanya bisa menyesal telah kehilangan sang buah hati.
"Saya berharap anak saya bisa ketemu dengan selamat, kami tidak mempunyai firasat apapun dengan kejadian ini," harapnya.
Tragedi perahu terbalik itu dikabarkan telah menewaskan 3 dari 9 wisatawan yang sebelumnya dikabarkan hilang.
Jenazah korban tenggelam tersebut adalah 2 anak-anak atau balita, serta 1 orang dewasa.
Lebih lanjut dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Minggu (16/5/2021), tragedi perahu terbalik itu dibenarkan berisi 20 penumpang.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang Nur Yahya menjelaskan, detik-detik perahu terbalik diduga berawal dari penumpang yang melakukan swafoto di bagian depan perahu.
"Pada saat kapal sudah ingin mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan selfie di depan kapal sehingga kapal yang ditumpangi menjorok ke depan sehingga air mulai masuk kapal, kemudian kapal terbalik," tuturnya, Sabtu (15/5/2021).
(*)