Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Kenangan dan tragedi pahit mau tak mau akan terus melekat dalam ingatan Mustakim.
Ya, Mustakim adalah korban selamat dari tragedi pilu perahu terbalik yang terjadi di waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah.
Niat hati bahagiakan sanak saudara di hari lebaran, Mustakim yang memboyong keluarganya ke Waduk justru alami hal memilukan.
Bagaimana tidak, Mustakim dan 20 orang yang dibawa berlibur ke Waduk Kedung Ombo, tepatnya di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali itu harus mengalami nasib malang.
Dikutip dari TribunnewsSolo.com pada Sabtu (15/5/2021) kemarin, Mustakim mengaku membawa anak, istri dan keluarganya berekreasi di warung apung.
"Saya bersama keluarga ke sini ingin mengisi hari libur, kami menaiki perahu tersebut menuju ke warung apung," kata Mustakim kepada TribunSolo.com, Sabtu (15/5/2021).
Namun sayang, di saat keluarganya menaiki sebuah perahu, tiba-tiba saja kendaraan air yang mereka tumpangi terbalik.
"Saat perahu terbalik, saya mencoba memegang sesuatu pada kapal, kemudian memegang istri dan anak kedua saya," ucap Mustakim.
Sempat meraih tangan anak pertamanya yang berusia 7 tahun, namun hal tersebut tak berhasil dilakukan Mustakim.
Tak memiliki firasat apapun sebelumnya, kini Mustakim hanya bisa menyesal telah kehilangan sang buah hati.
"Saya berharap anak saya bisa ketemu dengan selamat, kami tidak mempunyai firasat apapun dengan kejadian ini," harapnya.
Tragedi perahu terbalik itu dikabarkan telah menewaskan 3 dari 9 wisatawan yang sebelumnya dikabarkan hilang.
Jenazah korban tenggelam tersebut adalah 2 anak-anak atau balita, serta 1 orang dewasa.
Lebih lanjut dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Minggu (16/5/2021), tragedi perahu terbalik itu dibenarkan berisi 20 penumpang.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang Nur Yahya menjelaskan, detik-detik perahu terbalik diduga berawal dari penumpang yang melakukan swafoto di bagian depan perahu.
"Pada saat kapal sudah ingin mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan selfie di depan kapal sehingga kapal yang ditumpangi menjorok ke depan sehingga air mulai masuk kapal, kemudian kapal terbalik," tuturnya, Sabtu (15/5/2021).
(*)