Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Alergi pada bayi bisa terjadi kapan saja.
Salah satu faktor yang bisa jadi penyebabnya adalah makanan.
Hal ini pula yang dialami artis Mona Ratuliu.
Melalui unggahan Instagram @monaratuliu, ia mendapati putri sulungnya alami alergi.
Wajah hingga kaki bayi bernama Numa Kamala Srikandi itu memerah dan bengkak semua.
Menurut wanita berusia 39 tahun tersebut, alergi putrinya disebebkan oleh makanan kacang telur.
“Numa belum pernah mpasi pakai telur krn kulitnya ada indikasi alergi, jd bundanya deg2an mau cobain telur."
"Hari ini mungut kulitnya kacang telur sedikit. Alhasil merah semua dari muka sampe kaki,” tulis Mona Ratuliu.
Namun, kini kodisi putri Indra Brasco itu sudah semakin membaik.
“Makasih doanya om tante untuk Numa yg alerginya lagi kambuh. Sekarang merah2nya mulai hilang kok. Matanya aja yang masih bengkak,” lanjut Mona Ratuliu.
Beberapa bayi dan anak-anak memiliki reaksi alergi terhadap telur.
Jika itu terjadi, maka mereka tidak bisa makan telur untuk sementara waktu.
Tetapi kabar baiknya adalah kebanyakan anak bisa mengatasi alergi ini dan dapat makan telur tanpa masalah setelahnya.
Dilansir Grid.ID dari Kidshealth.org, ketika seseorang memiliki alergi telur, sistem kekebalan tubuh yang biasanya melawan infeksi akan bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur.
Jika orang tersebut minum atau makan produk yang mengandung telur, tubuh mengira protein ini adalah zat berbahaya.
Sistem kekebalan merespons dengan bekerja sangat keras untuk melawannya.
Nah, hal inilah yang menyebabkan reaksi alergi.
Apa tanda dan gejala alergi telur?
- Mengi (gejala gangguan pernapasan)
- Kesulitan bernapas
- Batuk
- Suara serak
- Sesak tenggorokan
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
- Mata gatal, berair, atau bengkak
- Gatal-gatal
- Bintik merah
- Pembengkakan
- Pusing atau pingsan
Namun terkadang, reaksi terhadap telur bersifat ringan dan hanya melibatkan satu bagian tubuh, seperti gatal-gatal pada kulit.
Ada juga ketika seseorang hanya mengalami reaksi ringan di masa lalu, reaksi selanjutnya bisa menjadi parah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat mengalami reaksi alergi yang sangat serius, menyebabkan anafilaksis (reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.).
Perawatan medis diperlukan segera karena orang tersebut mungkin mengalami masalah pernapasan dan penurunan tekanan darah.
Anafilaksis diobati dengan obat yang disebut epinefrin, diberikan melalui suntikan.
Cara terbaik untuk mengobati alergi telur adalah dengan menghindari makan telur atau makanan apa pun yang mengandung telur.
Orangtua harus membantu bayi dan anak kecil menghindari telur.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Alergi Musiman, Ternyata Ada Jenis Makanan yang Harus Dihindari loh!
Anak-anak ini bisa belajar untuk memperhatikan telur dan makanan yang mengandung terlur.
Pencegahan adalah hal penting dalam alergi, tapi anak-anak juga harus belajar bagaimana menangani reaksi jika terjadi.
Kemudian, bagi anak yang sudah mengerti, ajari cara membaca label makanan untuk menghindari telur dan makanan yang mengandung telur. (*)