"Saya yakin badan-badan ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19," klaimnya.
Dia mengatakan beberapa penduduk desa memang tidak mengkremasi jenazah seperti adat.
Itu karena "biaya" tradisi Hindu selama beberapa periode, yang secara religius penting dilakukan.
Sebagai gantinya, penduduk akan membuang jasad ke sungai atau dengan menggali kuburan di tepi sungai.
Biaya kremasi melunjak
Ramesh Kumar Singh, anggota Bondhu Mahal Samiti, sebuah organisasi filantropi yang membantu mengkremasi jenazah, mengatakan jumlah kematian sangat tinggi di daerah pedesaan.
Orang-orang miskin telah membuang jenazah di sungai karena mahalnya biaya pelaksanaan upacara terakhir dan kekurangan kayu.
Biaya kremasi meningkat tiga kali lipat menjadi 15.000 rupee, setara kurang lebih Rp 3 juta.
Pada Sabtu (15/5/2021), seorang jurnalis foto Associated Press memperkirakan setidaknya ada 300 kuburan tepi sungai yang dangkal, di lahan pasir yang luas dekat Prayagraj.
Setiap kuburan ditutupi oleh kain jingga, kuning atau kemerahan dan diletakan dengan arah yang sama.