Find Us On Social Media :

Berbondong-bondong Dilakukan Semua Orang Tua Termasuk Istri Andrew Andika, Inilah 5 Manfaat Sunbathing Alias Menjemur Bayi Baru Lahir!

By Devi Agustiana, Selasa, 18 Mei 2021 | 12:17 WIB

Menjemur bayi dilakukan oleh istri Andrew Andika, ternyata punya banyak manfaat untuk kesehatan si kecil.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pasangan artis Andrew Andika dan Tengku Dewi Putri sedang mneikmati masa-masa menjadi orangtua baru.

Pasalnya, Tengku Dewi Putri baru saja melahirkan buah hati pertama mereka pada Rabu (14/4/2021).

Sama seprti orang tua lainnya, wanita berusia 33 tahun itu juga melakukan sunbathing alias menjemur bayi.

Dalam salah satu unggahan Instagra Story-nya, Tengku Dewi Putri membagikan momen saat bayi bernama Ehsan Rayn Fischer itu berjemur.

“Sunbathing sambal dipijetin mommy dulu...” tulisnya.

Kulit sensitif bayi baru lahir perlu dilindungi dari efek bahaya matahari, termasuk panas dan kelembapan.

Akan tetapi, memaparkan si kecil pada sinar matahari, terutama di pagi hari juga bermanfaat dalam banyak hal.

Baca Juga: Ingin Nikmati Masa Tumbuh Kembang Anak, Andrew Andika dan Tengku Dewi Tak Berniat Pakai Jasa Baby Sitter

Sinar UV memberikan manfaat kesehatan yang besar bila digunakan dengan benar untuk bayi.

Dilansir Grid.ID dari laman Parenting Fisrtcry, berikut ini 5 manfaat menjemur bayi baru lahir.

1. Mendapatkan vitamin D

Ini adalah salah satu manfaat terbesar yang didapat bayi saat terpapar sinar matahari.

Tubuh kita membutuhkan vitamin D, dan untuk memerolehnya, membutuhkan minimal 15 menit sinar UV setiap hari, tergantung pada warna kulit bayi.

Bayi yang berkulit lebih gelap membutuhkan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari, tetapi tidak boleh lebih dari 30 menit.

Vitamin D akan membantu menyerap kalsium, yang pada gilirannya memperkuat tulang dan gigi.

Sistem kekebalanpun akan bekerja secara efisien dan tubuh terlindungi dari penyakit.

Baca Juga: Istri Andrew Andika Akui Sempat Was-was Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19

2. Meningkatkan serotonin

Sinar matahari diketahui dapat meningkatkan produksi serotonin saat bayi menerimanya dalam jumlah yang diperlukan.

Serotonin yang sering disebut 'hormon bahagia', bisa meningkatkan perasaan bahagia dan aman.

Serotonin juga bisa mengatur tidur dan pencernaan pada bayi.

3. Meningkatkan insulin

Menerima sinar matahari sejak usia dini dapat membantu mencegah kondisi seperti diabetes sampai batas tertentu.

Meskipun bukan satu-satunya fasilitator kadar insulin yang baik, ini jelas merupakan keuntungan tambahan karena vitamin D dalam tubuh membantu mengelola kadar insulin.

Pola makan dan olahraga yang sehat selama masa pertumbuhan anak bisa sangat bermanfaat untuk mengendalikan diabetes.

Baca Juga: Baru Beberapa Hari Jadi Ayah, Andrew Andika Sudah Jago Gendong Anak Hingga Gantikan Popok

4. Mencegah penyakit kuning

Sinar matahari membantu memecah bilirubin, senyawa kekuningan yang terjadi di jalur katabolik alami, sehingga organ hati bayi dapat memprosesnya dengan lebih mudah.

Pertumbuhan bilirubin yang tidak terkendali dapat menyebabkan kulit bayi baru lahir menguning.

Nah, memaparkan bayi pada sinar matahari pagi selama 15 sampai 20 menit, tanpa pakaian, setiap hari, dapat membantu mengatasi penyakit kuning ringan.

5. Meningkatkan energi

Saat bayi baru lahir terpapar sinar matahari alami, ini membantu mengatur produksi melatonin.

Kadar melatonin pada bayi dapat memengaruhi pola tidurnya, yang paling penting pada tahun-tahun awal bayi baru lahir.

Pastikan bayi terpapar sinar matahari selama 10 sampai 15 menit antara jam 7 dan 10 pagi, agar mendapatkan manfaat maksimal.

Baca Juga: Andrew Andika dan Tengku Dewi Putri Terinspirasi Arti Nama Anak dari Bulan Ramadhan

Satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam dianggap sebagai waktu terbaik untuk memaparkan bayi ke sinar matahari.

Karena kulit bayi sensitif, paparan sinar matahari tidak boleh lebih dari 30 menit.

Paparan sinar UV dalam waktu lama dapat merusak selaput kulit bayi, menyebabkan kemerahan, rasa terbakar, dan iritasi.

(*)