Find Us On Social Media :

Ariel Tatum Ngaku Sudah Mengalami Gangguan Mental Sejak Umur 11 Tahun, Ini Pentingnya Peran Orangtua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 18 Mei 2021 | 16:33 WIB

Diketahui mengidap Borderline Personality Disorder (BPD), ternyata Ariel Tatum telah mengalami gangguan mental sejak umur 11 tahun.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Sukses berkarir sejak usia belia ternyata tidak membuat Ariel Tatum terhindar dari gangguan mental.

Bahkan, wanita yang berprofesi sebagai aktris, model, sekaligus penyanyi ini sudah mengalami gangguan mental sejak umur 11 tahun.

"Jadi tuh memang aku pribadi punya struggle sendiri dalam konteks kesehatan mental dari aku umur 11 tahun," kata Ariel Tatum yang dikutip dari Kompas.com.

Walau demikian, wanita berusia 24 tahun ini baru memberanikan diri untuk mendatangi tenaga professional dua tahun setelahnya, yaitu saat ia berusia 13 tahun.

Setelah lima tahun, baru diketahui bahwa Ariel Tatum didiagnosa memiliki gangguan mental bernama Borderline Personality Disorder (BPD).

Bahkan karena hal ini, Ariel harus vakum dari dunia hiburan selama dua tahun yaitu pada tahun 2018 dan 2019.

Masalah kesehatan mental memang bisa menyerang siapa saja dan di usia berapapun, termasuk anak-anak yang masih kecil.

Baca Juga: Mengidap Gangguan Kepribadian Ambang Membuat Ariel Tatum Sulit untuk Membangun Hubungan Romantis 

Melansir sebuah laporan NHS via Nakita.id, satu dari delapan anak berusia 5 sampai 19 tahun di Inggris ternyata menderita gangguan mental.

Bahkan, anak perempuan usia 17-19 tahun dikategorikan sebagai kelompok berisiko tinggi karena memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Tentunya hal ini tidak dapat diremehkan karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak sekaligus kualitas hidupnya.

Untuk itulah, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental anak.

Seorang psikolog bernama Rayi Tanjungsari mengatakan bahwa anak harus menganggap orangtua sebagai tempat yang aman untuk menceritakan segala jenis pengalaman secara terbuka.

Tak hanya itu, orangtua juga perlu menegaskan batasan tentang perilaku apa yang tidak wajar dan dapat menyakiti orang lain.

"Agar anak dapat memahami perlakuan yang dia dapat dari orang lain dan paham tidak melakukannya kepada orang lain," kata Rayi yang dikutip dari Tribunnews.com.

 Baca Juga: Penting! Ibu Wajib Tahu Gejala Gangguan Kesehatan Mental pada Anak, Jangan Anggap Remeh

Nah, untuk menjaga kesehatan mental anak, ada beberap hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua seperti yang dikutip dari Nakita.id.

Gunakan bahasa yang sesuai keinginan mereka

Orangtua perlu mengenalkan anak tentang perasaan dan kekhawatiran sejak dini dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengacu karakter dalam buku cerita atau film favorit anak untuk membuat anak berpikir tentang emosi yang berbeda serta cara mengatasinya.

 

Lakukan pendekatan dan tunggu saat waktu yang tepat

Jika anak terlihat sedang mengalami hari yang buruk sehingga membuatnya merasa sedih tiba-tiba, jangan buru-buru bertanya pada anak.

Alih-alih menekan anak, lakukanlah pendekatan yang tenang hingga akhirnya anak akan terbuka untuk menceritakan masalahnya.

 Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Pandemi Covid-19 Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak, Kenali Ciri-cirinya Sebelum Terlambat!

Jangan ragu memberikan solusi

Apapun masalah yang membebani anak, tanggapilah dengan serius dan cobalah untuk memberikan solusi.

Meski demikian, jangan langsung melompat ke solusi dan berpura-pura memiliki semua jawaban atas masalahnya.

Walau terdengar sepele, hal ini dapat membuat anak lebih terbuka untuk mengkomunikasikan masalahnya kepada orang tua.

 

Berikan contoh yang baik

Tak dapat dipungkiri bahwa anak cenderung menyontohkan perilaku atau kebiasaan orangtuanya.

Untuk itu, penting untuk memikirkan bagaimana orangtua menghadapi emosi di depan anak karena ini akan mempengaruhi cara anak bersikap dan mengatasi diri mereka sendiri.

(*)