Diakui Aurel, kala itu sang dokter sempat menyebut bahwa janinnya lebih kecil jika dihitung dari masa haid.
"Saat ke rumah sakit pertama kali, dokter bilang ini masih kecil banget, tapi kalau dihitung dari masa haid itu seharusnya sudah lebih besar," katanya.
Merasa terus menerus kepikiran, Aurel pun memperiksakan ke dokter untuk yang kedua kalinya.
"Dari situ sebenarnya sudah sempat kayak, 'Aduh. Kok, gini, ya? Kenapa, ya?' Sempat sedih, sih. Dari situ mulai kepikiran terus," ucap Aurel Hermansyah.
"Kedua kalinya, agak membesar sedikit tapi tidak seperti orang lain. Dokter bilang coba cek darah aja, saat cek darah memang masih sangat kecil yang seharusnya mencapai di angka 200. Kadarku di bawah itu jauh, kadarku hanya 16, kecil banget. Dokter bilang 'Aurel ini kayak baru 3-4 minggu'," katanya.
Siapa sangka, di hari sebelum lebaran, Aurel mengaku mengalami pendarahan pertama.
Ia lantas mengatakannya ke dokter, dan sang dokter pun sempat meminta Aurel untuk bed rest total.
"Memang hari sebelum Lebaran itu pagi-pagi itu aku sempat pendarahan, tapi sedikit. Itu enggak banyak. Dan itu bukan."
"Aku bilangnya pendarahan karena yang aku lihat itu memang darah, bukan kayak flek gitu, beda, bukan. Biasanya, kan, flek warnanya cokelat, ini tapi darah," ucapnya.
Tak kuasa menahan tangis, Aurel pun bercucuran air mata saat mengingat masa menyakitkan dalam hidupnya.