Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Vaksin Gotong Royong telah resmi digunakan sejak Selasa (18/5/2021) alias bergeser satu hari dari jadwal sebelumnya yaitu Senin (17/5/2021).
Sebagai informasi, vaksin Gotong Royong adalah program vaksinasi untuk karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung badan hukum/badan usaha.
Dengan kata lain, vaksinasi ini diberikan secara gratis kepada karyawan.
Mengutip dari Kompas.com, vaksin yang digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong adalah vaksin Covid-19 asal China yaitu Sinopharm dan Cansino Biologics.
Adapun harga atau tarif masimal vaksin Gotong Royong telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.
Untuk vaksin Sinopharm, harga pembelian vaksin Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.
Sedangkan pemerintah telah membuat kontrak pengadaan vaksin Sinopharm sebanyak 7.5 juta dosis dengan jumlah vaksin yang tersedia mencapai 500 ribu dosis dan vaksin Cansino sebanyak 5 juta dosis vaksin.
Namun berbeda dengan vaksin Sinopharm, vaksin Cansino hanya akan diberikan dalam satu dosis suntikan.
Perlu diingat bahwa program vaksin Gotong Royong ini berbeda dengan program vaksinasi gratis dari pemerintah yang sudah berjalan.
Artinya, penerima vaksin Gotong Royong tidak boleh menggunakan vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pzifer.
Vaksin Gotong Royong ini juga merupakan tanggung jawab Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT Bio Farma.
Lalu, bagaiaman dengan tingkat efikasi atau kemanjuran dari vaksin Gotong Royong ini?
Seperti yang diwartakan Bobo.id, vaksin Sinopharm telah direkomendasikan oleh WHO untuk diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Di Indonesia sendiri, vaksin Sinopaharm telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tingkan kemanjuran atau efikasi vaksin Sinopharm adalah 78 persen, berdasarkan hasil uji klinik yang dilakukan di Uni Emirat Arab.
Vaksin ini diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak waktu penyuntikan yang disarankan yaitu 3-4 minggu.
Efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) di antaranya adalah bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, dan batuk.
Sedangkan efikasi vaksin Cansino dinilai dapat memberikan perlindungan sekitar 65-69 persen.
(*)