Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sebagai orangtua, Rachel Vennya selalu mengupayakan yang terbaik untuk kedua anaknya, Xabiru dan Chava.
Khusus untuk putra pertamanya, Xabiru, Rachel pun terlihat telah mengikutsertakan buah hatinya dalam kegiatan memasak.
Bukan sekedar masak mainan seperti yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu kebanyakan, melainkan masak sungguhan.
Menurut Rachel, kegiatan memasak ini bukan hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menyenangkan sang anak saja, tapi juga kegiatan yang melatih keterampilannya.
“Banyak banget kegunaannya dan fun juga, dapat bonus anaknya jadi pengen makan karena penasaran sama apa yang dia buat” tulis selebgram berusia 25 tahun ini yang dikutip dari Instagram @rachelvennya pada Selasa (18/4/2021).
Lebih lanjut, Rachel menyebutkan beberapa manfaat memasak untuk seperti:
- Merangsang keterampilan motorik halus (fine motoric skills)
- Mengajarkan anak tentang urutan (sequencing)
- Matematika melalui belajar menakar makanan
- Mengenalkan anak tentang warna dan wangi makanan
- Mengajarkan anak tentang pergantian peran (turn taking)
- Merangsang kemampuan sensorik (sensory play)
Tak hanya itu, seperti yang dikutip dari Nakita.id, salah satu manfaat memasak untuk anak juga dapat memperkuat ikatan emosional dan komunikasi.
Memasak, terlebih untuk keluarga, adalah tindakan positif yang dapat membuat seseorag bahagia karena membantu meningkatkan rasa kepercayaan, saling memiliki dan kehangatan antar anggota keluarga.
Sayangnya, masih ada orangtua yang memiliki kekhawatiran tersendiri dalam mengikutsertakan anak dalam kegiatan memasak.
Nah, supaya kegiatan memasak bisa tetap menyenangkan dan aman bagi orangtua dan si kecil, simak tips berikut yang dikutip dari Kompas.com.
Pilih waktu yang tepat
Memilih waktu di akhir pekan ketika anak dan orangtua sedang memiliki waktu santai adalah pilihan waktu yang terbaik.
Karena anak masih dalam proses belajar, jangan terburu-buru dan luangkanlah waktu yang cukup panjang.
Libatkan anak dalam perencanaan
Selalu usahakan untuk selalu melibatkan anak dalam perencanaan dengan menanyakan makanan apa yang ingin dimasak anak.
Orangtua juga sebaiknya mengajak anak berbelanja ke supermarket atau pasar supaya anak bisa memilih sendiri bahan yang mereka butuhkan.
Akan lebih baik lagi apabila orangtua memiliki kebun sendiri sehingga anak bisa memanen hasil kebun.
Berikan tugas yang tepat
Sesuaikan tugas anak dengan umurnya dan mulailah dari tugas yang mudah seperti memasukkan tepung atau menambahkan air.
Seiring bertambahnya usia, keterampilan dan pengalaman anak, orangtua baru bisa meningkatkan kompleksitas tugas.
Jadikan dapur sebagai tempat yang ramah anak
Pertimbangkan kembali posisi yang aman dan nyaman untuk anak memasak agar anak bisa melakukan tugasnya dengan mudah.
Jangan lupa untuk terus mendampingi dan membimbing anak selama berada di dapur dengan tenang dan sabar.
Jadikan kebiasaan
Dengan membuat kegiatan memasak sebagai kebiasaan dan tradisi dalam keluarga, keterampilan anak akan semakin terasah.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bisa menjadi kenangan manis yang tak terlupakan antara orangtua dengan anak.
(*)