Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Aktris peran Zaskia Adya Mecca dan suaminya, Hanung Bramantyo adalah sebagian nama publik figur Tanah Air yang memberikan perhatian pada konflik Palestina dan Israel.
Sangat vokal menyuarakan kebebasan Palestina, Zaskia Adya Mecca ternyata memiliki alasan tersendiri.
Zaskia Adya Mecca percaya, penindasan yang terjadi di Palestina bak mengingatkannya dengan apa yang terjadi di Indonesia, jauh sebelum benar-benar merdeka.
Oleh karena itu, menurut Zaskia Adya Mecca, sebagai bangsa yang bebas, sudah seharusya Indonesia membantu semaksimal mungkin.
"Selain doa dan donasi, apapun akan berusaha kami lakukan, apalagi mengingat kita bangsa Indonesia juga pernah merasakan terjajah."
"Bagaimana sakitnya, bagaimana beratnya, jadi saat kita di kondisi merdeka kita harus membantu semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan," kata Zaskia Adya Mecca di Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).
Pemain di film Ayat-Ayat Cinta (2008) ini menyampaikan, dukungan untuk kebebasan rakyat Palestina bisa dalam bentuk apapun.
Baca Juga: Tunjukkan Duka Atas Peristiwa di Palestina, Zaskia Adya Mecca Hanya Bisa Kenakan Outfit Serba Hitam
Untuknya pribadi, Zaskia memanfaatkan media sosialnya untuk bersuara.
Perempuan kelahiran Jakarta ini menambahkan pesan jika ada pembantaian di negeri para nabi, sebisa mungkin harus disampaikan, terlepas dari sedikit banyaknya pengikut di media sosial.
Sementara Hanung, mungkin bisa memaksimalkan kreativitasnya dalam menarasikan cerita ke dalam bentuk film atau tayangan.
"Saya bersuara, mungkin saya punya kemampuan di media sosial, saya berbicara di situ," tutur Zaskia.
"Mungkin mas Hanung akan punya cara lain juga selain di media sosial, mungkin juga akan lewat tayangan atau apapun itu," ujar Zaskia menambahkan.
Tak memandang agama, sang sutradara sendiri memandang bahwa konflik Palestina dan Israel ini merupakan tragedi kemanusiaan.
Hanung berpendapat, kekerasan yang terjadi, apalagi terjadi di rumah ibadah, menjadi salah satu hal yang tidak bisa ditoleransi.
"Buat saya, buat kami sekeluarga ini adalah tragedi kemanusiaan. Apapun agamanya kita merasa apapun kekerasan yang dilakukan pada aparat, sipil."
"Apalagi di tempat ibadah, itu sesuatu hal yang patut kita tentang, dan tidak mungkin rakyat kita mendukung, apalagi hingga memicu perang dan memakan korban," imbuh Hanung Bramantyo.
(*)