"Vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca terbukti aman dan berkhasiat melindungi orang dari risiko COVID-19 yang sangat serius, termasuk kematian, rawat inap, dan penyakit parah," lanjutnya.
Beberapa negara di Eropa juga telah mengklaim penurunan masyarakat yang terpapar virus, hingga penurunan angka kematian.
AstraZeneca juga telah memperoleh Emergency Use Listing (EUL) dari WHO an juga mendapatkan izin 9EUA) atau izin penggunaan darurat di 70 negara di dunia.
Tentu saja jika vaksin jenis AstraZeneca sangat aman untuk tubuh.
Baca Juga: Ketakutan Saat Akan Divaksin, Kelakukan Anang Hermansyah yang Bak Bocah Sukses Bikin Ashanty Gemas
"Hasil penelitian di inggris menunjukkan bahwa 21 hari pasca penyuntikan dosis tunggal vaksin AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech, terjadi penurunan angka infeksi COVID-19 sampai 65 persen," tulis Kemenkes di Caption-nya.
Kemenkes juga memastikan jika efek dari vaksin AstraZeneca jarang kali terjadi, kalaupun ada hanya efek kecil seperti rasa kebas, pegal di daerah suntik dan demam tinggi.
Mengenai kasus orang meninggal dunia pasca vaksin Covid-19, Kemenkes menegaskan jika hal tersebut dipicu oleh hal lain, dan bukan karena vaksin.
"Sampai saat ini berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia."
"Beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya," jelas Kemenkes.
Pihaknya juga meminta para masyarakat untuk tidak panik mengikuti program vaksin.
"Kepada masyarakat diimbau untuk tidak perlu ragu maupun khawatir mengikuti program vaksinasi nasional, pemerintah tentunya berkomitmen penuh untuk menghadirkan vaksinasi yang aman, bermutu dan berkhasiat," tutupnya.
(*)