Find Us On Social Media :

Setelah Kemunculannya 3 Tahun Lalu, Fenomena Gerhana Bulan atau Super Blood Moon Akan Kembali Muncul 2 Hari Lagi

By Novia, Senin, 24 Mei 2021 | 14:54 WIB

Ilustrasi - H-2 menjelang terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A

Grid.ID - Tak lama lagi, fenomena alam gerhana bulan total (GBT) akan muncul dua hari lagi.

Setelah kemunculannya 3 tahun lalu, gerhana bulan total ini akan kembali muncul pada 26 Mei 2021 mendatang.

Tak jauh beda dengan 3 tahun lalu, gerhana bulan total kali ini sangat spesial dan disebut sebagai Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

Ya, Super Blood Moon akan menampakkan bulan yang memerah dan lebih besar dari biasanya.

Sebagaimana diketahui, merahnya bulan tersebut terjadi akibat pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi.

Disampaikan Tribunnews.com, Senin (24/5/2021), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN menyebutkan, gerhana bulan total kali ini dapat disaksikan dengan jelas di bagian Timur wilayah Indonesia.

Bahkan fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang atau tanpa menggunakan alat bantu optik apapun.

Baca Juga: Indra Priawan Beberkan Rencana Bulan Madu Mewah dengan Nikita Willy, Bakal Jadi Saksi Gerhana Matahari Total 42 Tahun Sekali di Antartika

LAPAN juga menjelaskan, durasi fase total gerhana kali ini cukup singkat yakni hanya berlangsung selama 14 menit 30 detik.

Dimana gerhana Bulan tersebut, akan bertepatan dengan Bulan yang akan berada di titik terdekat dengan Bumi.

Ya, Super Blood Moon berada di titik terdekat ke bumi yang dinamakan perigee.

Dengan begitu, gerhana Bulan total (Super Blood Moon) akan terlihat lebih besar dari biasanya.

Ditambahkan dari Kompas.com, Adapun fase-fase (proses) gerhana bulan total yang akan terjadi tanggal 26 Mei 2021 sebagai berikut.

1. Awal fase penumbra

Fase (P1) awal gerhana bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA , dan 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah.

Alhasil, pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya gerhana bulan total ini.

2. Awal fase sebagian

Fase (U1) gerhana bulan sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA ,dan 18.44.38 3 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Alhasil, pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

3. Awal fase total

Fase (U2) gerhana bulan total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, dan 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

Alhasil, seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Baca Juga: Putuskan Pensiun Dini dari Dunia Entertain dan Pilih Hijrah ke Negeri China, Pierre Roland Pemeran Film Gerhana Derita Sakit Diabetes hingga Sempat Kejang

4. Puncak gerhana

Fase puncak gerhana bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB, 19.18.43 WITA, dan 20.18.43 WIT.

Fase ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Akhir fase total

Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB , 19.28.05 WITA , 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara.

Pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

6. Akhir fase sebagian

Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, dan 21.52.48 WIT. Fase ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

7. Akhir fase penumbra

Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB , 21.51.14 WITA , 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

(*)