Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menjadi orangtua baru, membuat pasangan Andrew Andika dan Tengku Dewi Putri belajar banyak hal.
Terutama soal menyusui yang kini tengah dilakukan Tengku Dewi Putri.
Melalui unggahan Instagram Story-nya yang Grid.ID kutip pada Senin (14/5/2021), wanita kelahiran 16 Januari 1988 itu sampai meminta saran netizen.
Rupanya, Tengku Dewi Putri mengaku sangat menyukai kopi.
Nah, saat menyusui buah hatinya kini, ia masih ragu apakah tetap aman konsumsi minuman kafein ini untuk ASI-nya.
Model sekaligus DJ ini mengaku telah berhenti minum kopi selama program hamil sampai melahirkan.
Karena telah sangat rindu ingin menikmati kopi, akhirnya ia memberanikan diri meneguk kopi.
Tak disangka, ada sesuatu yang terjadi pada anaknya.
“Kmren smpet sesekali ngopi (krn udh pengen bgt, ditambah urus babyborn tau sendiri kan begadang trus; jadi biar UP & smangat aja siangnya ak colongan ngopi,” tulis Tengku Dewi Putri.
“Tapi ada bbrp x eshan smpet rewel cuma ak fikir ini krn kopi atau apa yaah, makanya masi takut2,” lanjutnya.
Bagi orang yang terbiasa minum kopi, memang cukup berat saat harus membatasi minuman ini.
Lantas, bagaimana penjelasan ahli tentang kopi bagi ibu menyusui?
Melansir laman Whattoexpect.com, cukup aman minum kopi dan bentuk kafein lainnya saat menyusui, sama seperti saat hamil.
Wanita tidak harus menghentikan kebiasaan itu hanya karena sedang menyusui.
Baca Juga: Ahli Ungkap Manfaat Alpukat untuk Bumil, Mencegah Bayi Cacat Lahir hingga Meningkatkan ASI
Meskipun jejak kafein telah ditemukan dalam ASI, jumlah yang diberikan kepada bayi umumnya terlalu kecil untuk menimbulkan efek samping.
Memang beberapa bayi lebih sensitif terhadap kafein dibanding yang lain.
Misalnya, bayi prematur dan bayi baru lahir, sedikit lebih sensitif daripada bayi yang lebih tua.
Jika memerhatikan bahwa si kecil tampak lebih rewel atau hiper saat minum beberapa cangkir kopi, ibu bisa menguranginya sedikit dan melihat apakah ada perubahan.
Mungkin juga yang terbaik adalah mengatur waktu konsumsi kafein sehingga tidak minum kopi atau teh tepat sebelum menyusui atau memompa ASI.
Dengan begitu, kafein akan diberi waktu untuk keluar dari sistem tubuh pada saat bayi lapar.
Berapa banyak kafein yang baik saat menyusui?
Baca Juga: Gampang dan Murah Meriah, Ini 8 Makanan dan Minuman yang Wajib Dikonsumsi Busui
Beberapa pedoman sedikit berbeda, tetapi umumnya antara 200 dan 300 mg kafein sehari masih baik-baik saja saat menyusui.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan hingga 200 mg sehari, yang berarti dua cangkir kecil kopi atau satu cangkir 12 ons sehari.
Kemudian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control (CDC) serta La Leche League International mengatakan tidak lebih dari 300 mg sehari atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi.
Berhati-hatilah dengan berapa banyak kafein yang mungkin bersembunyi di dalam kopi es seduh dingin dengan tambahan espresso, karena itu mungkin melebihi batas harian walau hanya dalam satu porsi.
Minum kafein dalam jumlah ringan memang tidak menimbulkan risiko apa pun bagi ibu atau bayi.
Tetapi setiap bayi berbeda dalam hal bagaimana dia akan bereaksi terhadap konsumsi kafein.
Jika bayi ternyata lebih sensitif terhadap kafein, ia mungkin akan menjadi lebih gelisah atau rewel, sampai sulit tidur.
Pengurangan adalah kunci untuk menimmati kopi bagi busui.
Jadi jangan merasa seperti harus menghilangkan kebiasaan minum kopi saat menyusui.
Ingatlah jumlah yang direkomendasikan dan coba meminumnya beberapa jam sebelum memberi makan bayi.
Jika khawatir tentang efek kafein pada si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
(*)