Find Us On Social Media :

Masih Mau Bertengkar di Depan Anak Setelah Tahu Bahayanya Berikut? Kesehatan Mental Terganggu sampai Dewasa

By Devi Agustiana, Selasa, 25 Mei 2021 | 20:45 WIB

Bukan hanya mengancam rumah tangga, bertengkar di hadapan anak juga bisa merusak kesehatan mentalnya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID Bertengkar dan berdebat adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan pernikahan.

Dari gaya pengasuhan hingga pembagian pekerjaan di rumah, pasangan kemungkinan besar akan bertengkar tentang semua hal besar dan kecil.

Tetapi perkelahian ini dapat berubah menjadi lebih buruk, apalagi saat anak menyaksikannya.

Jika pertengkaran berubah menjadi perkelahian besar, hal itu dapat berdampak bagi si kecil.

Grid.ID telah melansir dari laman Pareting Firstcry, inilah dampak orangtua yang bertengkar dihadapan anak.

1. Agresi

Dampak dari perkelahian orangtua di depan anak-anak bisa menjadi bencana.

Ketika anak-anak yang sangat kecil menyaksikan perkelahian yang buruk di antara orang tua, hal itu dapat memicu pemecahan masalah yang buruk dalam diri mereka.

Anak-anak mulai percaya bahwa inilah cara untuk menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Anak Usia 2 Tahun Sudah Bisa Dikenalkan Matematika, Ini Cara Tepat Mengenalkan Angka pada Anak

2. Gangguan emosional

Kekerasan dalam rumah tangga atau pertengkaran fisik orang tua di depan anak dapat menyebabkan tekanan emosional yang sangat besar.

Menyaksikan pertengkaran rutin orang tua dapat memicu masalah kecemasan dini dan kesehatan mental pada anak-anak.

3. Kegagalan dalam hubungan

Anak-anak meniru apa yang mereka lihat pada orang tua.

Jika pasangan terus-menerus bertengkar, kemungkinan besar anak akan tumbuh dengan mempelajari hal yang sama.

Akibatnya, hubungan anak dengan pasangannya nanti bisa terganggu.

Ini bahkan dapat membuat anak merasa perlu menghindari hubungan karena takut terluka.

Baca Juga: 3 Cara Mengajarkan Arti Persahabatan kepada Anak Sejak Dini, Biasakan untuk Berbagi kepada Sesama ya!

4. Masalah kesehatan

Melihat orang tua bertengkar secara teratur dapat membuat anak-anak merasa cemas, depresi, dan tidak berdaya.

Akibatnya, anak-anak sering kali mulai menemukan kenyamanan dalam makanan, mereka mungkin berhenti makan atau makan berlebihan.

Anak bisa menderita sakit kepala atau sakit perut.

Bahkan, mereka bisa sulit tidur di malam hari.

5. Harga diri rendah

Perasaan campur aduk antara rasa malu, bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya yang disebabkan karena menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak.

Akibatnya, harga diri anak menderita, lalu ia mungkin kesulitan mempertahankan citra diri yang baik di bidang profesional maupun pribadi.

Baca Juga: Hati-hati! Pola Asuh Berlebihan Alias Hyper Parenting Berpotensi Sebabkan Anak Cemas dan Stres

6. Sulit konsentrasi

Pertengkaran terus-menerus orangtua dapat membuat pikiran anak tetap sibuk dan dalam ketakutan serta ketidakpastian.

Dia mungkin terus memikirkannya dan tidak dapat berkonsentrasi pada hal lain.

(*)