Find Us On Social Media :

80 Persen Wanita Mengalami Baby Blues Syndrome Setelah Melahirkan, Ketahui Gejala dan Cara Terbaik Mengatasinya

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 26 Mei 2021 | 13:08 WIB

Baby blues syndrome kerap terjadi pada ibu yang sudah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.IDMelahirkan adalah pengalaman menakjubkan yang tak akan pernah terlupakan oleh setiap ibu.

Tentunya ada kelegaan, kebanggaan, dan kebahagiaan tersendiri apabila ibu melihat bayi kecilnya yang baru dilahirkan.

Namun, di balik pengalaman ini, ada banyak ibu yang tidak dapat menghindari risiko terkena baby blues syndrome.

Bahkan, menurut Jennifer Schell, seorang dokter spesial kandungan, sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues syndrome.

"Dalam pengalaman saya, saya akan mengatakan sekitar 80% wanita mengalami baby blues," ujar Schell yang dikutip dari Huffpost.

Melansir Mayo Clinic, baby blues syndrome merupakan sebuah kondisi di mana ibu mengalami perubahan suasana hati, mudah menangis, kecemasan, dan kesulitan tidur setelah melahirkan.

Biasanya, kondisi ini terjadi dalam dua hingga tiga hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.

 Baca Juga: Nirina Zubir Ungkap Pernah Mengalami Baby Blues Ketika Anak Pertamanya Lahir, Bagaimana Gejalanya?

Adapun beberapa tanda atau gejala gejala baby blues syndrome di antaranya adalah:

- Suasana hati yang berubah-ubah

- Kecemasan atau kegelisahan

- Perasaan sedih hingga sering menangis

- Mudah marah

- Merasa kewalahan

- Kurang fokus dan kurang tidur

- Nafsu makan berkurang

 Baca Juga: Mengenal Gejala dan Cara Penanganan Baby Blues, Sindrom Psikologi yang Dialami Ibu Pasca Melahirkan

Kondisi ini umum terjadi karena kemungkinan besar ibu mengalami kesulitan dalam merawat dan mengasuh bayi yang baru lahir.

Masalahnya, jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat semakin parah dan berkembang menjadi post-partum depression.

Nah, supaya baby blues syndrome tidak semakin parah, dukungan dari suami dan keluarga adalah hal yang penting.

Hal inilah yang disampaikan oleh dr Daniella Satyasari, Sp.KJ, seorang dokter spesialis kejiwaan yang dikutip dari Kompas.com.

"Hal sesederhana membantu mengurus bayi secara bergantian, memahami bila istri sedang kelelahan atau dalam keadaan emosi, juga dapat membantu para ibu terhindar dari gangguan mental post-partum," ucap dr. Daniella.

Selain itu, ibu juga bisa mengatasi kondisi ini dengan beberapa cara seperti tidur cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan hal yang membuat rileks seperti olahraga dan berjalan-jalan.

(*)