Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Pandemi Covid-19 saat ini memang masih menghantui masyarakat di seluruh dunia.
Di Indonesia saja, total kasus pasien Covid-19 bisa mencapai ribuan orang setiap harinya.
Untuk menekan angka penyebaran virus tersebut, pemerintah pun sudah melakukan segala upaya, satu di antaranya adalah dengan menutup tempat-tempat umum yang bisa menyebabkan kerumuman.
Maka dari itu, semenjak Covid-19 memasuki Indonesia, pemerintah langsung melakukan tindakan dengan menutup banyak sekolah.
Alhasil sejak tahun lalu, kebanyakan siswa dan guru di Indonesia melakukan sesi belajar mengajar melalui online.
Kendati keadaan tersebut sudah berlangsung sekian lama, pedangdut top Tanah Air, Inul Daratista nampak prihatin melihat buah hatinya, Yusuf Ivander Damares, terlalu lama menjalani sekolah online.
Selain itu, Inul Daratista juga merasa kasihan pada anaknya tersebut karena tidak bisa bertemu teman-temannya.
Pedangdut berusia 42 tahun itu juga menganggap bahwa sekolah di rumah terasa kurang efektif.
"Sempat kepikiran kapan anak ketemu teman-temannya, sekolah di rumah kurang efektif karena banyak mainnya," tulis Inul Daratista.
"Apalagi ada game, satu tangan main pencetpencet remote game, sebelahnya menghadap komputer," imbuhnya.
Inul Daratista bahkan berujar, sang suami harus menemani anaknya sekolah setiap hari.
"Tiap hari bapaknya ikutan sekolah, kalau ga gitu ga fokus," serunya.
Dengan sedikit mengeluarkan unek-uneknya, Inul Daratista pun bertanya sampai kapan kondisi seperti ini terus berlangsung.
"Ini negara +62 kayak ga ada covid , mall-dll sudah tiap hari serasa ga ada covid. Sekolahan ga dibuka-buka. Padahal imun anak lebih aman daripada usia dewasa. Aturan juga sudah pasti lebih disiplin secara anak sekolah. Sampe kapan begini ya?" ujarnya.
"Serasa guru les juga gak laku karenan lgsg ulangan jawabane buka mbah Google sudah ada semua tanpa mikir," serunya.
Terakhir, Inul Daratista kemudian menyampaikan kekhawatirannya terhadap anak-anak yang terlalu lama belajar online.
Menurut sang biduan, jika anak-anak terlalu lama belajar di rumah, diduga mereka bisa gagap dalam bersosialisasi.
"Apa semua emak-emak juga begini keluhannya?. Kasihan kalau sampe di kekep di rumah, bisa gagap ga kenal siapa-siapa, malah kenalnya ngemall, ngedate makan ketemuan di luar yang justru resiko penularan covid makin besar," pungkas sang biduan.
(*)