Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Pagi ini, media sosial tengah dihebohkan dengan fenomena meteor jatuh di puncak Gunung Merapi.
Sebagaimana informasi yang beredar, sebuah cahaya yang diyakini sebagai meteor telah berhasil diabadikan.
Mengundang dan menyedot atensi masyarakat, beberapa gambar yang dibagikan warganet pun ramai menjadi perbincangan.
Salah satu media yang membagikan foto viral tersebut yakni akun Instagram @Jogja24jan.
Lewat unggahan di akun tersebut, tiga foto yang dibagikan tampak jelas memperlihatkan sebuah cahaya melesat di puncak Gunung Merapi.
Diyakini sebagai meteor jatuh, akun tersebut juga menambahkan dari mana potret tersebut dapat diabadikan.
"Ada Meteor yang Jatuh di Puncak Gunung Merapi ?"
"Kali Adem, Cangkringan, Yogyakarta(27 Mei 2021, Jam 23.07 WIB) Photo by @gunarto_song#merapi," tulis akun @jogja24jam.
Menanggapi unggahan yang tengah viral, baru-baru ini Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) angkat bicara.
Menurut, Rhorom Priyatikanto, viralnya foto yang diduga meteor itu memang terpotret di sekitar puncak Gunung Merapi, Yogyakarta.
Ia tak memungkiri apabila foto yang tengah menarik atensi masyarakat itu tampak seperti meteor sungguhan.
"Tapi belum tentu jatuh tepat di puncak Merapi, bisa saja di sebelah utaranya," ungkap Rhorom saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/5/2021).
Meski demikian, Rhorom mengungkapkan, foto tersebut sulit dikonfirmasi apakah ada serpihan meteor yang tersisa saat sampai ke permukaan.
"Tapi bisa ada spekulasi bahwa meteor seterang itu punya ukuran sekitar 10-an centimeter," ujarnya.
Selain itu, Rhorom tak memungkiri apabila memang ada hujan meteor eta Aquariids yang sedang turun aktivitasnya belakangan ini.
"Tapi, belum bisa dipastikan apakah meteor yang terpotret berasosiasi dengan hujan meteor tersebut," ungkap Rhorom.
Lebih lanjut, LAPAN saat ini belum dapat melakukan penelitian mengenai kejadian yang terabadikan dari wilayah Yogyakarta tersebut.
"LAPAN tidak operasikan instrumen di sekitar Jogja untuk melakukan pantauan langsung terhadap meteor seperti itu," pungkasnya.
(*)